Macam-Macam Metode Mengajar
Pada pembahasan terdahulu telah banyak
dibicarakan mengenai kedudukan metode dalam kegiatan belajar mengajar dan cara
memilih dan menetukan metode yang sesuai
dengan tujuan dan kondisi psikologi anak didik.
Pembahasan berikut akan membicarakan
masalah macam-macam metode mengajar secara global untuk memberikan tambahan wawasan umum. Diharapkan
dengan uraian ini pembaca akan mendapatkan gambaran mengenai macam-macam metode
mengajar, dan selanjutnya untuk mendalaminya, pembaca dapat mencarinya dalam
berbagai literatur yang terdapat pada pustaka acuan dibagian akhir buku ini.
Patut untuk diketahui, bahwa
metode-metode mengajar yang dibahas disini belum semuanya dibicarakan dan untuk
selanjutnya pembaca dapat menemukannya didalam literatur lain. Metode-metode
mengajar yang diuraikan berikut ini adalah:
1.
Metode Proyek
Metode proyek atau unit adalah cara
penyajian pelajaran bertitik tolak dari
suatu masalah, kemudian dibahas dari
berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruan
dan bermakna.
Penggunaan metode ini bertolak dari
anggapan bahwa pemecahan masalah tidak akan tuntas bila tidak ditinjau dari
berbagai segi. Dengan perkataan lain, pemecahan setiap masalah perlu melibatkan
berbagai mata pelajaran yang ada kaitannya
dan sumbangannya bagi pemecahan masalah tersebut, sehingga setiap
masalah dapat dipecahkan secara keseluruhan yang berarti. Dalam penggunaannya
metode proyek memiliki kelebihan dan kekurangan.
a) Kelebihannya.
Beberapa kelebihan
metode ini antara lain:
1)
Dapat memperluas
pemikiran siswa yang berguna dalam menghadapi masalah kehidupan,
2)
Dapat membina siswa
dengan kebiasaan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
kehidupan sehari-hari secara terpadu,
3)
Metode ini sesuai
dengan prinsip-prinsip didaktik modern yang dalam pengajaran perlu dperhatikan:
a.
Kemampuan individual
siswa dan kerja sama dalam kelompok
b.
Bahan pengajaran tak
terlepas dari kehidupan riel sehari-hari yang penuh dengan masalah
c.
Pengembangan aktivitas,
kreativitas dan pengalaman siswa banyak dilakukan
d.
Agar teori dan praktek,
sekolah dankehidupan masyarakat menjadi
satu kesatuan yang tak terpisah.
b) Kekurangannya
Metode ini mengandung
kekurangan, antara lain:
1)
Kurikulum yang berlaku
di Indonesia saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksaan
metode ini
2)
Pemilihan topik unit
yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa, cukup fasilitas dan sumber-sumber
belajar yang diperlukan, bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah
3)
Bahan pelajaran yang
sering menjadi luar sehingga dapat menghamburkan unit yang dibahas.
2.
Metode Eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di mana
siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode percobaan siswa di beri
kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu
proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan
sendiri mengenai suatu objek, keadaan, atau proses sesuatu. Dengan demikian,
siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari
suatu hukum atau dhalil, dan menarik kesimpulan atau proses yang dialami itu.
Metode eksperimen mempunyai kelebihan
dan kekurangan sebagai berikut:
a.
Kelebihan metode
eksperimen
Metode
eksperimen mengandung beberapa kelebihan antara lain:
1)
Membuat siswa lebih
percaya atas kebenaran atau kesimpulan atau percobaan
2)
Dalam membina siswa
untuk membuat trobosan-trobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya
dan bermanfaat bagi kehidupan manusia
3)
Hasil-hasil percobaan
yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.
b.
Kekurangan metode
eksperimen
Metode
eksperimen mengandung beberapa kekurangan antara lain:
1)
Metode ini lebih sesuai
dengan bidang-bidang sains dan teknologi
2)
Metode ini memerlukan
berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan
mahal
3)
Metode ini menuntut
ketelitian, keuletan dan ketabahan
4)
Setiap percobaan tidak
selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin adafaktor-faktor
tertentu yang berada diluar jangkauan kemampuan atau pengadilan.
3.
Metode Tugas dan
Resitasi
Metode
resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan di mana guru memberikan
tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Masalah tugas yang
dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan didalam kelas, di halaman sekolah, di
laboratorium, di perpustakaan, di bengkel, di rumah siswa, atau dimana saja
asal tugas itu dapat dikerjakan.
Metode
ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak sementara waktu
sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia dengan waktu kurang seimbang.
Agar bahan pelajaran selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, maka
metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk mengatasinya.
Tugas
dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR) , tetapi jauh lebih luas
dari itu.tugas biasanya bisa dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakan,
dan ditempat lainya. Tugas dan resitasi merangsang anak untuk anak aktif
belajar, baik secara individual maupun secara kelompok. Karena itu, tugas dapat
di berikan secara individual, atau dapat pula secara kelompok.
Tugas
yang dapat diberikan kepada anak didik ada berbagai jenis. Karena itu, tugas
sangat banyak macamnya, bergantung pada tujuan yang akan dicapai, seperti tugas
meneliti, tugas menyusun laporan (lisan/tulisan), tugas motorik (pekerjaan
motorik), tugas dilaboratorium, dan lain-lain.
Ada
langkah-langkah yang harus diikuti dalam penggunaan metode tugas atau resitasi,
yaitu:
a.
Fase pemberian tugas
Tugas
yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan:
F Tujuan
yang akan dicapai
F Jenis
tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan tersebut
F Sesuai
dengan kemampuan siswa
F Ada
bentuk dan sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa
F Sediakan
waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.
b.Langkah
pelaksanaan tugas.
F Diberikan
bimbingan atau pengawasan oleh guru
F Diberikan
dorongan sehingga anak mau berkerja
F Diusahakan
atau dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain.
F Dianjurkan
agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan sistematik.
c.
Fase mempertanggungjawabkan tugas.
Hal
yang harus dikerjakan pada fase ini:
F Laporan
siswa baik lisan atau tertulis dari apa yang telah dikerjakan
F Ada
tanya jawab atau diskusi kelas
F Penilaian
hasil perkerjaan siswa yang baik dengan baik dengan tes maupun notes atau cara
lainnya.
Fase
mempertanggungjawabkan tugas inilah yang disebut “resitasi” metode tugas dan
resitasi mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain:
1)
Kelebihanya:
a.
Lebih merangsang siswa
dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok.
b.
Dapat mengembangkan
kemandirian siswa diluar pengawasan guru
c.
Dapat membina tanggung
jawab dan disiplin siswa.
d.
Dapat mengembangkan
kreativitas siswa.
2)
Kekurangannya:
a.
Siswa sulit dikontrol,
apakah benar ia yang mengerjakan tugas ataukah orang lain.
b.
Khusus untuk tugas
kelompok , tidak jarang aktif , mengerjakan dan menyelesaikan adalah anggota
tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik.
c.
Tidak mudah memberikan
tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa.
d.
Sering memberikan tugas
yang monoton (tidak bervariasi) dapat menimbulkan kebosanan siswa.
4.
Metode diskusi
Metode
diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa-siswa dihadapkan kepada
suatu masalah yang bisa berupa pertanyaan atau pertanyaan yang bersifat
problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
Teknik
diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang
guru disekolah. Didalam diskusi ini proses belajar mengajar terjadi, dimana
interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman,
informasi, memecahkan masalah, dapat terjadi juga semuanya aktif, tidak ada yang
pasif sebagai pendengar saja. Metode diskusi mempunyai kebaikan dan
kekurangannya, diantaranya adalah:
a.
Kebaikan metode diskusi
1.
Merangsang kreativitas
anak didik dalam bentuk ide, gagasan-prakarsa, dan trobosan baru dalam
pemecahan suatu masalah.
2.
Mengembangkan sikap
menghargai pendapat orang lain.
3.
Memperluas wawasan
4.
Membina untuk terbiasa
musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu masalah.
b.
Kekurangan metode diskusi
1.
Pembicaraan terkadang
menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang.
2.
Tidak dapat dipakai
pada kelompok yang besar
3.
Peserta menapat
informasi yang terbatas.
4.
Mungkin dkuasai oleh orang-orang tertentu yang suka berbicara
atau ingin menonjolkan diri.
5.
Metode Sosiodrama
Metode
sosiodrama dan role playing dapat dikatakan sama artinya, dan didalam
pemakaiannya sering silihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan
tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial.
Tujuan
yang diharapkan dengan penggunaan metode sosiodrama antara lain adalah:
1.
Agar siswa dapat
menghayati dan menghargai perasaan orang lain.
2.
Dapat belajar bagaimana
membagi tanggung jawab
3.
Dapat belajar bagaimana
mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara spontan.
4.
Merangsang kelas untuk
berfikir dan memecahkan masalah
Petunjuk
guna menggunakan metode sosiodrama adalah:
1.
Tetapkan dahulu
masalah-masalah sosial yang menarik perhatian siswa untuk dibahas.
2.
Ceritakan kepada
siswa mengenai isi dan masalah-masalah
dalam konteks cerita tersebut.
3.
Tetapkan siswa yang
dapat atau yang bersedia untuk memaikan
perananya didepan kelas.
4.
Jelaskan pada pendengar
mengenai peranan mereka pada waktu sosiodrama sedang berlangsung.
5.
Beri kesempatan pada
para pelaku untuk berunding beberapa menit sebelum mereka memainkan peranannya.
6.
Akhiri sosiodrama pada
waktu situasi pembicaraan mencapai ketegangan.
7.
Akhiri sosiodrama
dengan diskusi kelsa untuk bersama-sama memecahkan masalah persoalan yang ada
pada sosiodrama tersebut.
8.
Jangan lupa menilai
hasil sosiodra tersebut sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut.
Metode
sosiodrama selain mempunyai beberapa kelebihan, juga mempunyai beberapa
kelemahan, sebagai berikut:
a.
Kelebihan metode
sosiodrama
1.
Siswa melatih dirinya
untuk melatih, memahami, dan sebagai mengingat isi bahan yang akan didramakan
sebagai pemain harus memahami, menghayati isi cerita secara keseluruhan,
terutama untuk materi yang harus diperankannya. Dengan demikian, daya ingatan
siswa harus tajam dan tahan lama.
2.
Siswa akan
terlatihuntuk berinisiatif dan kreativitas, pada waktu maen drama para pemain
dituntut untuk mengemukakan pendapatnya sesuai dengan waktu yang tersedia.
3.
Bakat yang terdapat
pada siswa dapat dipupuk sehingga dimungkinkan akan muncul atau tumbuh bibit
seni drama dari sekolah. Jika seni drama mereka dibina dengan baik kemungkinan
besar mereka akan menjadi pemain yang baik kelak.
4.
Kerja sama antar pemain
dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknya.
5.
Siswa memperoleh
kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab dengan dengan sesamanya.
6.
Bahasa lisan siswa dapat
dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami orang lain.
b.
Kelemahan metode sosiodrama
1.
Sebagian besar anak
yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi kurang kreatif.
2.
Banyak memakan waktu,
baik waktu persiapan dalam rangka pemahaman isi bahan pelajaran maupun
pelaksanakan pertunjukan
3.
Memerlukan tempat yang
cukup luas, jika tempat bermain sempit menjadi kurang bebas.
4.
Sering kelas lain
terganggu oleh suara para pemain dan para penonton yang kadang-kadang bertepuk tangan, dan
sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar