Selasa, 12 Mei 2015



UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN AGAMA BUDDHA SISWA KELAS VIII SMP PUNDARIKA SEMARANG TAHUN 2012/2013


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas
Dosen Pengampu: Nur Cahyowati

Oleh :
Nama          : Tri Suyatno
NIM                        : 1008201052









SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA (STIAB) SMARATUNGGA
AMPEL-BOYOLALI
JAWA TENGGAH
2013



LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:
      Nama                                 : Tri Suyatno
      NIM                                  : 1008201052
      Tempat Penelitian             : SMP Pundarika Semarang
      Pangkat                             : Mahasiswa

Telah melakukan penelitian dengan Judul: “Upaya Meningkatkan Minat Dan Motivasi Belajar Siswa Dengan Media Interaktif Dalam Pembelajaran Agama Buddha Siswa Kelas Viii Smp Pundarika Semarang Tahun 2012/2013

Ampel, 20 April 2013
            Peneliti



                                                                                                            Tri Suyatno


Di Sahkan Oleh:



C. Nur Cahyowati



KATA PENGANTAR






























DAFTAR ISI
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN AGAMA BUDDHA SISWA KELAS VIII SMP PUNDARIKA SEMARANG TAHUN 2012/2013

HALAMAN JUDUL          ..................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................
KATA PENGANTAR        ..................................................................................
DAFTAR ISI                       ..................................................................................
DAFTAR TABEL               ..................................................................................
DAFTAR GAMBAR          ..................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN      ..................................................................................
ABSTRAK/RINGKASAN ......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah............................................................................
B.     Identifikasi Masalah   ...............................................................................
C.     Pembatasan Masalah ...............................................................................
D.    Rumusan Masalah      ...............................................................................
E.     Tujuan Penelitian        ...............................................................................
F.      Manfaat Penelitian     ...............................................................................
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A.    Kajian teori                 ...............................................................................
B.     Penelitian yang relevan .............................................................................
C.     Kerangka berfikir       ...............................................................................
D.    Hipotesis tindakan     ...............................................................................


BAB III METODOLODI/METODE/ PROSEDUR PENELITIAN
  1. Setting Penelitian       ...............................................................................
B.     Subyek Penelitian       ...............................................................................
C.     Sumber Data              ...............................................................................
D.    Teknik Dan Alat Pengumpulan Data........................................................
E.     Validasi Data             ...............................................................................
F.      Analisis Data              ...............................................................................
G.    Indikator Kinerja        ...............................................................................
H.    Prosedur Penelitian    ...............................................................................
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP
  1. Simpulan                    ...............................................................................
B.     Saran                          ...............................................................................


PENELITIAN TINDAKAN KELAS

  1. JUDUL PENELITIAN
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN AGAMA BUDDHA SISWA KELAS VIII SMP PUNDARIKA SEMARANG TAHUN 2012/2013

  1. LATAR BELAKANG MASALAH
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia yang paling dominan adalah melalui proses belajar mengajar. Menurut Sadiman (1993:6) proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi.Minat dapat diartikan sebagai suatu perhatian terhadap sesuatau hal tertentu, maka minat akan menjadi motif yang kuat untuk berhubungan secara lebih aktif dengan sesuatu yang menarik terhadap minatnya. Minat akan semakin bertambah jika di salurkan dalam suatu kegiatan. Disini minat juga dapat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan.
Menurut H.C. Witherington yang dikutip Suharsini Arikunto, “Minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, suatu masalah atau situasi yang mengandung kaitan dengan dirinya.” (1983 : 100 ). Batasan ini lebih memperjelas pengertian minat tersebut dalam kaitannya dengan perhatian seseorang. Perhatian adalah pemilihan suatu perangsang dari sekian banyak perangsang yang dapat menimpa mekanisme penerimaan seseorang. Orang, masalah atau situasi tertentu adalah perangsang yang datang pada mekanisme penerima seseorang , karena pada suatu waktu tertentu hanya satu perangsang yang dapat disadari. Maka dari sekian banyak perangsang tersebut harus dipilih salah satu. Perangsang ini dipilih karena disadari bahwa ia mempunyai sangkut paut dengan seseorang itu. Kesadaran yang menyebabkan timbulnya perhatian itulah yang disebut minat. Berdasarkan pengertian dimuka maka unsur minat adalah perhatian, rasa senang, harapan dan pengalaman.
Individu yang memiliki minat tinggi terhadap sesuatu yaitu: adanya perhatian yang besar, memiliki harapan yang tinggi, berorentasi pada keberhasilan, mempunyai kebanggaan, kesediaan untuk berusaha dan mempunyai pertimbangan yang positif.
Dengan menumbuhkan minat dan semangat siswa maka pembelajaran akan menjadi lebih baik dan akan menjadi manarik dengan mempersiapkan apa yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Motivasi dan minat siswa akan menjadi modal utama untuk menjadi hasil yang maksimal, akan menjadi hasil yang baik dan seorang guru akan bisa meraih tujuan pembelajaran.
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).
Berdasarkan hasil observasi di SMP Pundarika, dan khususnya pada mata pelajaran pendidikan agama Buddha guru masih jarang menggunakan media pembelajaran yang berguna untuk memudahkan guru dan peserta didik dalam proses belajar mengajar di sekolah. Beberapa penyebanya yaitu dalam proses pembelajaran guru hanya memberikan materi kepada peserta didik dengan ceramah yang memungkinkan peserta didkk hanya mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan saja sehingga peserta didik hanya bisa menyerap sedikit materi yang disampaikan oleh guru. Selain itu dalam penyampaian materi kepada peserta didik, guru tidak menggunakan atau memanfaatkan media sebagai penunjang dalam mempermudah penyampaian materi.
Selain dari hal-hal tersebut masih ada hal lain yang menunjukkan bahwa guru di dalam mengajar bisa dikatakan belum berhasil. Hal ini teramati pada nilai rata-rata pendidikan Agama Buddha pada nilai semester tahun lalu.  Nilai peserta didik dari 19 peserta didik yang beragama Buddha mempunyai nilai tertinggi 74 sedangkan nilai terendah 65. Sedangkan rata-rata dari 19 peserta didik adalah 70 Nilai tersebut bila disamakan dengan nilai KKM belum bisa dikatakan tuntas, karena standar KKM 76.
Kondisi ini dikarenakan metode pengajaran yang diadopsi guru masih sering didominasi oleh metode ceramah, walaupun terkadang guru juga memodifikasi dengan metode-metode yang lain tetapi metode ceramah cenderung dominan dalam menyampaikan materi pelajaran. gaya belajar pada peserta didik di SMP Pundarika ini cenderung terfokus pada gurunya, bila gurunya menyuruh mengerjakan maka si murid bergegas untuk mengerjakan, tetapi bila gurunya tidak memberikan apa apa maka siswa akan ramai sendiri bahkan sampai keluar kelas, bila ditanya tentang materi pendidikan agama Buddha  mereka banyak yang tidak tau karena mereka belajar dengan sistem bila ada tugas, sehingga nilai pelajaran ips sangat berbeda dengan nilai pelajaran yang lain. guru masih jarang memberikan tugas – tugas yang menggunakan media media gambar, video dan sebagainya. Hasil nilai yang dicapai masih belum maksimal dan perlu untuk melakukan pembaharuan.
Maka dari itu di butuhkan dengan menggunakan media yang lebih menarik. Media Interaktif adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone. Media Interaktif adalah semua yang mencakup pemanfaatan komputer dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3 players. Juga penggunaan teaching materials berbasis web dan  hypermedia, multimedia CD-ROM atau web sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif, e-mail, blogs, wikis, computer aided assessment, animasi pendidkan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran, electronic voting systems, dan lain-lain.
Hal tersebut sangat membahayakan peserta didik khusunya pada mata pelajaran agama Buddha. Apalagi mata pelajaran agama Buddha dianggap sulit oleh sebagaian besar peserta didik khususnya pada materi jalan mulia berfaktor delapan. Apabila masalah ini tidak segera diatasi ditakutkan peserta didik yang beragama Buddha akan mengalami nilai yang semakin merosot. Untuk itu perlu dilakukan PTK untuk mengetahui sebab yang pasti merosotnya nilai peserta didik dari tahun ke tahun.
Penyebab lainnya juga dapat di dasari dari oleh kurangnya sarana prasarana yang menyebabkan siswa kurang bersemangat dan kurangnya motifasi dari guru. Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu dilakukannya PTK, sehingga dapat di ketahui masalah dan memecahkan masalah dari siswa sehingga siswa mampu termotifasi dan mampu mengembangkan potensinya

  1. RUMUSAN MASALAH
Dari permasalahan di atas, dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1.      Pemahaman materi peserta didik menurun pada mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha  di SMP Pundarika Semarang.
2.      Motivasi belajar peserta didik menurun pada mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha  di SMP Pundarika Semarang.
3.      Prestasi belajar peserta didik menurun pada mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha di SMP Pundarika Semarang.

  1. BATASAN MASALAH
Dari identifikasi masalah tersebut di atas, perlu adanya batasan masalah, agar tidak terjadi kerancuan dalam penelitian dan juga karena keterbatasan waktu dalam penelitian. Masalah yang dianggap penting dalam penelitian ini terkait dengan masalah Kurangnya Minat dan keatifan siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Buddha khususnya pokok bahasan jalan mulia berfaktor delapan pada kelas VII semester I di SMP Pundarika Semarang.

  1. TUJUAN PENELITIAN
1.      Untuk mengetahui peningkatkan pemahaman materi pada mata pelajaran pendidikan agama Buddha, kelas VII semester I di SMP Pundarika Semarang.
2.      Untuk mengetahui peningkatkan motivasi belajar pada pembelajaran pendidikan agama Buddha, kelas VII semester I di SMP Pundarika Semarang.
3.      Unutk mengetahui peningkatkan prestasi belajar pada pendidikan agama Buddha, kelas VII semester I di SMP Pundarika Semarang.

  1. HIPOTESA TINDAKAN
Bila guru dalam menggunakan Media Interaktif dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas VII semester I di SMP Pundarika Semarang semester I 2012/2013


  1. MANFAAT PENELITIAN
1.       Secara Teoritis
Dari penelitian ini, akan ditemukan tingkat efektifitas pembelajaran dengan menggunakan metode media interaktif di dalam meningkatkan motivasi belajar siswa-siswi pada materi pembelaajaran pendidikan agama Buddha kelas VII semester I di SMP Pundarika Semarang 2012/2013
2.       Secara Praktis
a)      Bagi Peserta Didik
1.      Peserta didik lebih berperan aktif dalam pembelajaran.
2.      Mampu memberikan alat bantu belajar yang menarik karena bersifat interaktif.
b)     Bagi Pendidik
1.      Dapat merencanakan proses pembelajaran yang lebih aktif, efektif dan efisien.
2.      Dapat mengetahui permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran secara langsung serta untuk mencari solusi dalam memecahkan masalah.
3.      Memperoleh informasi kemajuan dan keberhasilan peserta didik dalam belajarnya.
c)      Bagi Sekolah/ Lembaga
1.      Mendapatkan informasi tentang metode pembelajaran Media Interaktif, yang nantinya dapat diterapkan di kelas lain dan oleh guru lain.
2.      Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan agama Buddha serta meningkatkan mutu pendidikan


BAB II
KAJIA PUSTAKA

A.    KAJIAN TEORI
1.       Pegertian Belajar.
Pengertian belajar sangat komplek, tidak dapat diartikan dengan pasti,  sebab pendapat  ahli yang satu dengan ahli yang lainnya dalam  memberikan pengertian belajar berbeda-beda. Hal ini tergantung pada aliran yang dianutnya. Proses belajar pada hekekatnya adalah komuniksi edukatif yang dapat  menimbulkan hubungan timbal balik antara dua hal atau lebih atau pribadi-pribadi  yang sama, dengan tujuan mengarahkan dirinya pada satu tujuan tertentu yang akan dicapai. Bebearapa ahli pendidikan dan Psikologis berpendapat:
a)      Menurut M. Ngalim Purwanto dalam buku “Psikologi  Pendidikan” Belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang  menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan  sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian.
b)      Sardiman dalam "Interaksi dan Motivasi Belajar" berpendapat bahwa belajar itu merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.
c)      H. Spears yang dikutip oleh Dewa Ketut Sukardi mengatakan bahwa belajar itu mencakup berbagai macam perbuatan mulai dari mengamati, membaca, menurun, mencoba sampai mendengarkan untuk mencapai suatu tujuan.
d)     Slameto mendefinsikan belajar : Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
2.       Pengertian Minat dan Motivasi
Minat dapat diartikan sebagai suatu perhatian terhadap sesuatau hal tertentu, maka minat akan menjadi motif yang kuat untuk berhubungan secara lebih aktif dengan sesuatu yang menarik terhadap minatnya. Minat akan semakin bertambah jika di salurkan dalam suatu kegiatan. Disini minat juga dapat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan.
Menurut H.C. Witherington yang dikutip Suharsini Arikunto, “Minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, suatu masalah atau situasi yang mengandung kaitan dengan dirinya.” (1983 : 100 ). Batasan ini lebih memperjelas pengertian minat tersebut dalam kaitannya dengan perhatian seseorang. Perhatian adalah pemilihan suatu perangsang dari sekian banyak perangsang yang dapat menimpa mekanisme penerimaan seseorang. Orang, masalah atau situasi tertentu adalah perangsang yang datang pada mekanisme penerima seseorang , karena pada suatu waktu tertentu hanya satu perangsang yang dapat disadari. Maka dari sekian banyak perangsang tersebut harus dipilih salah satu. Perangsang ini dipilih karena disadari bahwa ia mempunyai sangkut paut dengan seseorang itu. Kesadaran yang menyebabkan timbulnya perhatian itulah yang disebut minat. Berdasarkan pengertian dimuka maka unsur minat adalah perhatian, rasa senang, harapan dan pengalaman.
Menurut Sardiman (2007: 73), menyebutkan motif dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat dikatakan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah: (1)  nilai, (2)      Memberikan hadiah, (3)  kompetisi,(4) Memberi ulangan, (5) Mengetahui hasil, (6) Memberi pujian,
Berdasarkan pengertian diatas maka minat dan motivasi merupakan salah satu modal untuk melakukan perubahan belajar, mengajak siswa untuk mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik dan bahwa minat  dan motivasi belajar adalah suatu keinginan seseorang yang kuat untuk melakukan perubahan tingkah laku guna memperoleh ilmu pengetahuan.
Dengan menumbuhkan minat dan semangat siswa maka pembelajaran akan menjadi lebih baik dan akan menjadi manarik dengan mempersiapkan apa yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Motivasi dan minat siswa akan menjadi modal utama untuk menjadi hasil yang maksimal, akan menjadi hasil yang baik dan seorang guru akan bisa meraih tujuan pembelajaran.

3.       Metode Media Interaktif
Media Interaktif adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone. Media Interaktif adalah semua yang mencakup pemanfaatan komputer dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3 players. Juga penggunaan teaching materials berbasis web dan  hypermedia, multimedia CD-ROM atau web sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif, e-mail, blogs, wikis, computer aided assessment, animasi pendidkan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran, electronic voting systems, dan lain-lain.
Pembelajaran Media Interaktif biasanya menggunakan system online dan  Offline yang dapat diakses bersama-sama maupun sendiri. Pembelajaran ini biasanya menggunakan makromedia flash, director dan masih banyak lainnya.
Kelebihan dari metode ini adalah dapat menghilangkan titik jenuh pada peserta didik dikarenakan pembelajaran ini menarik dan bisa diakses dirumah dan tampilan seperti social Media yang berkembang seperti sekarang ini. Media ini akan membuat siswa tidak jenuh karena tamilannya tidak hanya satu dan bisa berubah ubah dan terdapat musik dan video daam pembelajaran jadi tidak akan membuat siswa bosan.
a.       Kelebihan Media Interaktif
1.      Kemampuan besar sekali untuk menarik perhatian.
2.      Bisa manarik perhatian siswa karena media ini dilengkapi dengan video, materi, dan Suara backsound.
b.      Tujuan pengunaan media Interaktif
kognitif :
1.      Dapat mengembangkan mitra kognitif yang menyangkut kemampuan mengenal.
2.      Media ini dapat diberikan video dan dapat digunakan untuk menunjukan contoh
afektif :
1.      Media ini dapat mengetahui sikap dan emosi siswa.
·      Untuk tujuan psikomotorik :
1.      Dengan Media ini siswa mampu menjalakan game, dan video secara ndividu.
2.      Dengan menggukan media ini siswa mampu mengerjakan soal secara individu.

B.     TEMUAN HASIL PENELITIAN RELEVAN
Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan pada tanggal 27 April 2013-30 April 2013 oleh peneliti, ditemukan beberapa masalah yang cukup mencengangkan dalam pembelajaran dilaksanakan oleh guru dan daya tangkap siswa :
1.      Pelaksanaan  pendidikan  agama Buddha di SMP Pundarika Semarang  masih belum membentuk  siswa yang aktif dalam belajar.
2.      Pelaksanaan guru yang mengajar masih menggunakan metode ceramah akan membawa kebosanan.
3.      Siswa mengalami kebosanan dengan apa yang dibawakan oleh guru karena hanya metode CBSA.

C.    KERANGKA BERFIKIR
Berdasarkan permasalahan dan pengamatan yang telah dilaksanakan oleh peneliti maka selaku peneliti akan melaksanakan beberapa tahap yang akan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengatasi permasalahan yang terdapat di pembelajaran agama Buddha :
RA ® PL ® RM    ® PT ® T1 ® O1 ® R1 ®    PU®
Keterangan:
RA : Refleksi Awal                    PT: Perencanaan Tindakan     R1: Refleksi Pertama
PL  : Pengenalan Lapangan     T1: Tindakan Pertama            PU: Perencanaan Ulang
RM: Rumusan Masalah           O1: Observasi Pertama            … : T2, O2, R2, dst

D.    HIPOTESA DUGAAN SEMENTARA
Berdasarkan dari penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti maka terdapat beberapa dampak dan dugaan sementara yang dapat disimpulkan oleh peneliti yang telah dilaksanakan di SMP Pundarika Semarang dapat disimpulkan bahwa :
1.      Penerapan metode pembelajaran Media Interaktif dapat meningkatkan pemahaman materi pada mata pelajaran pendidikan agama Buddha, siswa-siswi kelas VII SMP Pundarika Semarang.
2.      Penerapan metode pembelajaran Media Interaktif dapat meningkatkan motivasi belajar pada pembelajaran pendidikan agama Buddha, siswa-siswi siswa-siswi kelas VII SMP Pundarika Semarang.
3.      Penerapan metode pembelajaran Media Interaktif dapat meningkatkan prestasi belajar pada pendidikan agama Buddha, siswa-siswi kelas VII SMP Pundarika Semarang.


BAB III
HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A.    SETTING PENENELITIAN
Penelitian bersifat praktis berdasarkan permasalahan real dalam pembelajaran pendidikan agama Buddha di SMP Pundarika Semarang tahun ajaran 2012/2013. Setting atau lokasi PTK ini adalah di SMP Pundarika Semarang kelas VII Pada mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha semester I tahun pelajaran 20013.

B.     SUBJEK PENELITIAN
Subjek pelaku PTK ini adalah Guru mata pelajaran Pendidikan Agama buddha Sedangkan Obyeknya adalah peserta didik di SMP Pundarika Semarang, sedangkan obyek penerima PTK adalah 19 peserta didik di SMP Pundarika Semarang kelas VII tahun pelajaran 2012/2013. 

C.    DATA DAN SUMBER DATA
Data nilai berdasarkan hasil ulangan harian pada materi candi-candi Buddhis pertemuan ke 6 peserta didik yang beragama Buddha adalah sebagai berikut:
No
Nama
Nilai
1.                
Agus Kurniawan
70
2.                
Ananda Sushima
74
3.                
Andi Punwandi
70
4.                
Andik Pratama
70
5.                
Andrea Dinata
69
6.                
Angga
73
7.                
Damar Supanggih
72
8.                
Dedi andriana
72
9.                
Dian Anggaeni
71
10.            
Dwiyono
69
11.            
Gabriel gautama
69
12.            
Hendi Kurniawan
70
13.            
Heni Cahya Nugraha
74
14.            
Indah Kurnia
74
15.            
Ita Purwanta
70
16.            
Mega cahaya kurnia wati
73
17.            
Pundarika
74
18.            
Susilo
73
19.            
Wardiyatni
73

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai ulangan harian peserta didik belum tuntas karena belum sesuai dengan standar nilai KKM. Standar KKM minimal 76, sedangkan nilai tertinggi pada nilai ulangan harian tersebut adalah 74.

D.    TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN INSTRUMEN
1.    Teknik wawancara
        Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, dengan orang lain untuk mengetahui suatu kejadian, kegiatan, perasaan dan lain-lain. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara mendalam yakni penelitian mengajukan beberapa pertanyaan secara mendalam yang berhubungan dengan fokus permasalahan. Dalam literatur lain,
2.    Teknik observasi
        Observasi adalah alat pengumpulan data  yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.
3.    Teknik dokumentasi
        Teknik dokumentasi adalah pengumpulan data dari sumber non instansi yang terdiri dari dokumen dan rekaman.
4.    Pengamatan
        Teknik pengamatan adalah pengumulan data dengan cara mengamati langsung ke lapangan.
5.    Test
        Teknik tes adalah pengumpulan data dengan cara pemberian soal atau test. ulangan harian ataupun nilai semseter bahkan samapi nilai tugas-tugas.

E.     VALIDITAS DATA
Data pada penelitian ini yang diperoleh dengan observasi atau pengamatan, wawancara dan learning log maka agar data valid divalidasi dengan cara trianggulasi baik waktu, peneliti maupun teoritis. Sedangkan data yang dipertoleh dengan tes divalidasi dengan validasi konten atau isi yang merujuk pada Permendiknas No. 22 dan 23 tahun 2007 tentang standar isi dan standar kelulusan.

Data nilai ulangan harian pada materi Candi-candi buddhis materi sebelum dilakukan penelitian:

No
Nama
Nilai
1.                
Agus Kurniawan
70
2.                
Ananda Sushima
74
3.                
Andi Punwandi
70
4.                
Andik Pratama
70
5.                
Andrea Dinata
69
6.                
Angga
73
7.                
Damar Supanggih
72
8.                
Dedi andriana
72
9.                
Dian Anggaeni
71
10.            
Dwiyono
69
11.            
Gabriel gautama
69
12.            
Hendi Kurniawan
70
13.            
Heni Cahya Nugraha
74
14.            
Indah Kurnia
74
15.            
Ita Purwanta
70
16.            
Mega cahaya kurnia wati
73
17.            
Pundarika
74
18.            
Susilo
73
19.            
Wardiyatni
73

Data test sesudah penelitian pada materi yang sama yaitu dana materi : (Siklus pertama)
No
Nama
Siklus 1
1.       
Agus Kurniawan
72
2.                
Ananda Sushima
75
3.                
Andi Punwandi
74
4.                
Andik Pratama
74
5.                
Andrea Dinata
72
6.                
Angga
74
7.                
Damar Supanggih
75
8.                
Dedi andriana
73
9.                
Dian Anggaeni
75
10.            
Dwiyono
76
11.            
Gabriel gautama
73
12.            
Hendi Kurniawan
74
13.            
Heni Cahya Nugraha
76
14.            
Indah Kurnia
75
15.            
Ita Purwanta
73
16.            
Mega cahaya kurnia wati
76
17.            
Pundarika
75
18.            
Susilo
74
19.            
Wardiyatni
75

Dari kedua tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa sebelum penelitian peserta didik yang beragama Buddha dari 19 siswa hanya dua orang yang mencapai KKM. Namun, setelah dilakukan penelitian pada tahap siklus pertama sudah terlihat sekali perbedaannya nilai dari semua peserta didik rata-rata naik 2-4 poin.

F.     TEKNIK ANALISA DATA
Analisis data merupakan proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan. Proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan.
Data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dianalisis sejak penelitian dimulai dan dikembangkan selama proses refleksi sampai penelitian selesai. Data yang telah terkumpul diedit, dipilih dan dikategorikan untuk menjawab permasalahan penelitian.

G.    INDIKATOR KINERJA
Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN AGAMA BUDDHA SISWA KELAS VIII SMP PUNDARIKA SEMARANG TAHUN 2012/2013” adalah:
1.    Motivasi belajar siswa meningkat
2.    Hasil belajar siswa meningkat dan 100% siswa sudah mencapai KKM.


H.    PROSEDUR PENELITIAN
PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observasing), dan refleksi (reflecting). Secara keseluruhan, empat tahap tersebut digambarlkan dalam bentuk spiral. Untuk mengatasi suatu masalah, diperlukan lebih dari satu siklus. Siklus-siklus tersebut saling terkait dan berkelanjutan. Siklus kedua dilaksanakan bila masih ada hal-hal yang kurang berhasil dalam siklus pertama. Siklus ketiga, dilaksanakan karena siklus kedua belum mengatasi masalah, begitu juga siklus-siklus berikutnya.
Pelaksanaan PTK SMP Pundarika Semarang semester 1 dilakukan di dalam 4 siklus masing-masing siklus dilakuakn di dalam emapt tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengumpulan data, dan tahap refleksi penjelasaan sebagai berikut :
Siklus I
·      Tahap Perencanaan
Penelitian ini peneliti mulai pada hari Rabu, 1 Meil 2013 di  SMP Pundarika Semarang. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti secara kolaborasi adalah sebagai berikut:
1.        Merancang pembelajaran dengan penggunaan media Interaktif yang sesuai dengan materi.
2.        Membuat silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
3.        Menyusun Modul untuk Siswa
4.        Menyusun instrumen observasi
5.        Menyusun lembar evaluasi
6.        Menyiapkan lembar refleksi hasil pembelajaran

·      Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I ini pada hari Rabu, 1 Mei 2013 pada pukul 08.00-09.20 diamati oleh Dwiyono Putranto.

·      Tahap Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh Dwiyono. P pada saat peneliti melaksanakan pembelajaran pada hari Rabu, 1 Mei 2013 aspek yang diamati adalah aspek motivasi peserta didik untuk belajar, perilaku guru.
·       Tahap Refleksi
Refleksi Siklus I peneliti laksanakan pada hari Rabu, 1 Mei 2013 di ruang guru  SMP Pundarika Semarang Dari pengamatan teman sejawat peneliti mengevaluasi langkah-langkah yang telah ditempuh dan mengevaluasi data-data Setelah dilakuan siklus pertama nilai peserta didik meninkat dari 0 orang menjadi 3 peserta didik yang lulus dari KKM dari 19 peserta didik yang beragama Budha.


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.      HASIL PENELITIAN
1.    Deskripsi Kondisi Awal
Kondisi awal subyek penelitian menunjukkan data nilai rata-rata kelas adalah 70 dan ketuntasan peserta didik dihitung dari banyaknya peserta didik yang beragama Buddha 19 adalah 0%, karena rata-rata nilai peserta didik masih di bawah KKM. 

2.    Deskripsi Siklus 1
Observasi yang dilakukan dengan bantuan teman setingkat pada saat perbaikan pembelajaran dari penyajian 5 butir tentang perilaku siswa yang diobservasi menunjukkan kemunculan yang bagus yaitu mencapai 74,2% keaktifan siswa dalam mengikuti perbaikan pembelajaran melalui PTK ini.
Dengan Soal
1.      Jelaskan apa yang dimakasud dengan candi!
2.      Sebutkan candi-candi Buddha di indonesia!
3.      Jelaskan apa manfaat dan tujuan dari candi-candi Buddhis!
4.      Jelaskan mengapa didirikan candi!
5.      Jelaskan tahun pendirian, pembangun, tujuan dari candi berikut ini!
a.       Candi Borobudur.
b.      Candi Sewu, dan
c.       Candi Mendut.
Data yang diperolah dari tes setelah melaksanakan diskusi kelompok menunjukkan hasil dibawah ini:
No
Nama
Nilai
Siklus 1
1.                
Agus Kurniawan
70
72
2.                
Ananda Sushima
74
75
3.                
Andi Punwandi
70
74
4.                
Andik Pratama
70
74
5.                
Andrea Dinata
69
72
6.                
Angga
73
74
7.                
Damar Supanggih
72
75
8.                
Dedi andriana
72
73
9.                
Dian Anggaeni
71
75
10.            
Dwiyono
69
76
11.            
Gabriel gautama
69
73
12.            
Hendi Kurniawan
70
74
13.            
Heni Cahya Nugraha
74
76

14.            
Indah Kurnia
74
75

15.            
Ita Purwanta
70
73

16.            
Mega cahaya kurnia wati
73
76

17.            
Pundarika
74
75

18.            
Susilo
73
74

19.            
Wardiyatni
73
75

Adapun tahap-tahap pelaksanaan siklus pertama mencangkup:
1)      Perencanaan Tindakan
Tindakan direncanakan dengan mempersiapkan materi pembalajaran didukung dengan media sebagai alat peraga, media disini khususnya media Interaktif.
2)      Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus satu dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2013. Satu siklus pelaksanaan tindakan penelitian dengan waktu 2 X 40 menit.
3)      Pengamatan tindakan
Pengamatan pada saat penelitian berkolaborasi dengan rekan guru,rekan guru mengamati tindakan-tindakan yang dilakukan oleh guru peneliti. Sedangkan pengamatan aktifitas siswa yang merupakan subyek penelitian dilakukan oleh peneliti.
4)      Refleksi hasil tindakan
Dari data-data yang sudah diperoleh baik pengumpulan nilai siswa juga skor prosentase pengamatan terhadap aktifitas siswa juga aktifitas guru peneliti sudah ada kemajuan dan perlu ditingkatkan pada siklus berikutnya.

3.    Deskripsi Siklus Ke 2
Observasi yang dilakukan dengan bantuan teman setingkat pada saat perbaikan pembelajaran dari penyajian 5 butir tentang perilaku siswa yang diobservasi menunjukkan kemunculan yang bagus yaitu Pada pelaksanaan PTK Siklus ke dua menunjukkan kemunculan yang bagus yaitu mencapai 76 % keaktifan siswa dalam mengikuti perbaikan pembelajaran melalui PTK ini.
Dengan Soal
1.      Jelaskan apa yang dimakasud dengan candi!
2.      Sebutkan candi-candi Buddha di indonesia!
3.      Jelaskan apa manfaat dan tujuan dari candi-candi Buddhis!
4.      Jelaskan mengapa didirikan candi!
5.      Jelaskan tahun pendirian, pembangun, tujuan dari candi berikut ini!
a.       Candi Borobudur.
b.      Candi Sewu, dan
c.       Candi Mendut.
Data yang diperolah dari tes setelah melaksanakan diskusi kelompok menunjukkan hasil dibawah ini :
No
Nama
Nilai
Siklus 2
1.       
Agus Kurniawan
70
78
2.                
Ananda Sushima
74
78
3.                
Andi Punwandi
70
78
4.                
Andik Pratama
70
78
5.                
Andrea Dinata
69
74
6.                
Angga
73
77
7.                
Damar Supanggih
72
79
8.                
Dedi andriana
72
75
9.                
Dian Anggaeni
71
76
10.            
Dwiyono
69
75
11.            
Gabriel gautama
69
73
12.            
Hendi Kurniawan
70
73
13.            
Heni Cahya Nugraha
74
78

14.            
Indah Kurnia
74
77

15.            
Ita Purwanta
70
78

16.            
Mega cahaya kurnia wati
73
76

17.            
Pundarika
74
75

18.            
Susilo
73
76

19.            
Wardiyatni
73
79

Adapun tahap-tahap pelaksanaan siklus pertama mencangkup:
1.      Perencanaan Tindakan
Tindakan direncanakan dengan mempersiapkan materi pembalajaran didukung dengan media sebagai alat peraga, media disini khususnya media Interaktif.
2.      Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus satu dilaksanakan pada tanggal 17 Juni 2013. Satu siklus pelaksanaan tindakan penelitian dengan waktu 2 X 40 menit.
3.      Pengamatan tindakan
Pengamatan pada saat penelitian berkolaborasi dengan rekan guru,rekan guru mengamati tindakan-tindakan yang dilakukan oleh guru peneliti. Sedangkan pengamatan aktifitas siswa yang merupakan subyek penelitian dilakukan oleh peneliti.
4.      Refleksi hasil tindakan
Dari data-data yang sudah diperoleh baik pengumpulan nilai siswa juga skor prosentase pengamatan terhadap aktifitas siswa juga aktifitas guru peneliti sudah ada kemajuan dan perlu ditingkatkan pada siklus berikutnya.

4.    Deskripsi Siklus Ke 3
Pada siklus ketiga ini mengalami banyak peningkatan dari peserta rata-rata mencapai 78%. Keaktifan siswa dalam mengikuti perbaikan pembelajaran melalui PTK ini. Menggunakan butiran soal yang berbeda.
1.      Sebutkan candi-candi Buddhis di Indonesia.
2.      Apa manfaat dan tujuan dari candi!
3.      Jelaskan tujuan pendirian candi Borobudur.
Data yang diperolah dari tes setelah melaksanakan diskusi kelompok menunjukkan hasil dibawah ini
No
Nama
Nilai
Siklus 3
1.                
Agus Kurniawan
70
75
2.                
Ananda Sushima
74
78
3.                
Andi Punwandi
70
76
4.                
Andik Pratama
70
78
5.                
Andrea Dinata
69
76
6.                
Angga
73
75
7.                
Damar Supanggih
72
77
8.                
Dedi andriana
72
75
9.                
Dian Anggaeni
71
73
10.            
Dwiyono
69
74
11.            
Gabriel gautama
69
75
12.            
Hendi Kurniawan
70
70
13.            
Heni Cahya Nugraha
74
75

14.            
Indah Kurnia
74
74

15.            
Ita Purwanta
70
75

16.            
Mega cahaya kurnia wati
73
75

17.            
Pundarika
74
73

18.            
Susilo
73
74

19.            
Wardiyatni
73
75

Adapun tahap-tahap pelaksanaan siklus pertama mencangkup:
1.      Perencanaan Tindakan
Tindakan direncanakan dengan mempersiapkan materi pembalajaran didukung dengan media sebagai alat peraga, media disini khususnya media Interaktif.
2.      Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus satu dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2013. Satu siklus pelaksanaan tindakan penelitian dengan waktu 2 X 40 menit.
3.      Pengamatan tindakan
Pengamatan pada saat penelitian berkolaborasi dengan rekan guru,rekan guru mengamati tindakan-tindakan yang dilakukan oleh guru peneliti. Sedangkan pengamatan aktifitas siswa yang merupakan subyek penelitian dilakukan oleh peneliti.
4.      Refleksi hasil tindakan
Dari data-data yang sudah diperoleh baik pengumpulan nilai siswa juga skor prosentase pengamatan terhadap aktifitas siswa juga aktifitas guru peneliti sudah ada kemajuan dan perlu ditingkatkan pada siklus berikutnya.

5.      Deskripsi Siklus 4
Pada siklus ketiga ini mengalami banyak peningkatan dari peserta rata-rata mencapai 79 %. Keaktifan siswa dalam mengikuti perbaikan pembelajaran melalui PTK ini. Pada siklus terakhir ini menggunakan media Interaktif dengan di dukung oleh Video, Audio, dan data teks maupun animasi. Cara ini di lakukan dengan harapan siswa mampu menerima materi dengan baik. Data yang diperolah dari tes setelah melaksanakan diskusi kelompok menunjukkan hasil dibawah ini
No
Nama
Nilai
Siklus 3
1.                
Agus Kurniawan
70
79
2.                
Ananda Sushima
74
78
3.                
Andi Punwandi
70
79
4.                
Andik Pratama
70
78
5.                
Andrea Dinata
69
77
6.                
Angga
73
77
7.                
Damar Supanggih
72
78
8.                
Dedi andriana
72
79
9.                
Dian Anggaeni
71
76
10.            
Dwiyono
69
77
11.            
Gabriel gautama
69
78
12.            
Hendi Kurniawan
70
76
13.            
Heni Cahya Nugraha
74
77

14.            
Indah Kurnia
74
79

15.            
Ita Purwanta
70
78

16.            
Mega cahaya kurnia wati
73
78

17.            
Pundarika
74
79

18.            
Susilo
73
80

19.            
Wardiyatni
73
82

Adapun tahap-tahap pelaksanaan siklus pertama mencangkup:
1.      Perencanaan Tindakan
Tindakan direncanakan dengan mempersiapkan materi pembalajaran didukung dengan media sebagai alat peraga, media disini khususnya media Interaktif.
2.      Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus satu dilaksanakan pada tanggal 31 Juni 2013. Satu siklus pelaksanaan tindakan penelitian dengan waktu 2 X 40 menit.
3.      Pengamatan tindakan
Pengamatan pada saat penelitian berkolaborasi dengan rekan guru,rekan guru mengamati tindakan-tindakan yang dilakukan oleh guru peneliti. Sedangkan pengamatan aktifitas siswa yang merupakan subyek penelitian dilakukan oleh peneliti.
4.      Refleksi hasil tindakan
Dari data-data yang sudah diperoleh baik pengumpulan nilai siswa juga skor prosentase pengamatan terhadap aktifitas siswa juga aktifitas guru peneliti sudah ada kemajuan dan perlu ditingkatkan pada siklus berikutnya.



PERSENTASE
PENELITIAN TINDAK KELAS

No
Nama
Siklus 1
Siklus 2
Siklus 3
Siklus 4
1.                
Agus Kurniawan
72
78
75
79
2.                
Ananda Sushima
75
78
78
78
3.                
Andi Punwandi
74
78
76
79
4.                
Andik Pratama
74
78
78
78
5.                
Andrea Dinata
72
74
76
77
6.                
Angga
74
77
75
77
7.                
Damar Supanggih
75
79
77
78
8.                
Dedi andriana
73
75
75
79
9.                
Dian Anggaeni
75
76
73
76
10.            
Dwiyono
76
75
74
77
11.            
Gabriel gautama
73
73
75
78
12.            
Hendi Kurniawan
74
73
70
76
13.            
Heni Cahya Nugraha
76
78
75
77
14.            
Indah Kurnia
75
77
74
79
15.            
Ita Purwanta
73
78
75
78
16.            
Mega cahaya kurni
76
76
75
78
17.            
Pundarika
75
75
73
79
18.            
Susilo
74
76
74
80
19.            
Wardiyatni
75
79
75
82

Jumah dan rata-rata
1411
1453
1423
1485

74,26316
76,47368
74,89474
78,15789



B.       PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Dari tebel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: Jumlah nilai rata-rata sebelum dilakuakn penelitian (jumlah nilai 19 peserta didik: banyaknya peserta didik) yaitu 1411:19 = 74 nilai ini belum mencapai KKM karena untuk pendidikan agama Buddha KKMnya 75. Setelah dilakukan penelitain dari siklus pertama mengalami peneingkatan yaitu menjadi 1.453:19 = 76 setelah dilakuakn penelitian khussunya siklus pertama sudah nampak perbaikan dari nilai sebelumnya yaitu dari nilai rata-rata peserta didik 76 menjadi 76. Setelah dilakukan penelitain dari siklus kedua mengalami peneingkatan yaitu menjadi 1.453 : 19 = 76 setelah dilakuakn penelitian khussunya siklus pertama sudah nampak perbaikan dari nilai sebelumnya yaitu dari nilai rata-rata peserta didik 76 menjadi 77.
Setelah dilakukan penelitain dari siklus ketiga mengalami penurunan yaitu menjadi 1423: 19 = 75 setelah dilakuakn penelitian khussunya siklus pertama sudah nampak perbaikan dari nilai sebelumnya yaitu dari nilai rata-rata peserta didik 76 menjadi 75 Setelah dilakukan penelitain dari siklus keempat mengalami peneingkatan yaitu menjadi 1485 : 19 = 78,15 setelah dilakuakn penelitian khussunya siklus pertama sudah nampak perbaikan dari nilai sebelumnya yaitu dari nilai rata-rata peserta didik 75,3 menjadi 78,15.
Pada tes akhir perolehan nilai dibandingkan dengan data awal sebelum perbaikan pembelajaran ada peningkatan. Data awal peserta didik belum ada yang luus dari  KKM. Namun setelah dilakukan penelitian sudah terlihat perbaikan nilai siswa semua lulus dengan nilai yang memuaskan.
Adapun tahap-tahap pelaksanaan siklus pertama mencangkup:
5.      Perencanaan Tindakan
Tindakan direncanakan dengan mempersiapkan materi pembalajaran didukung dengan media sebagai alat peraga, media disini khususnya media Interaktif.


6.      Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus satu dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2013. Satu siklus pelaksanaan tindakan penelitian dengan waktu 2 X 40 menit.
7.      Pengamatan tindakan
Pengamatan pada saat penelitian berkolaborasi dengan rekan guru,rekan guru mengamati tindakan-tindakan yang dilakukan oleh guru peneliti. Sedangkan pengamatan aktifitas siswa yang merupakan subyek penelitian dilakukan oleh peneliti.
8.      Refleksi hasil tindakan
Dari data-data yang sudah diperoleh baik pengumpulan nilai siswa juga skor prosentase pengamatan terhadap aktifitas siswa juga aktifitas guru peneliti sudah ada kemajuan dan perlu ditingkatkan pada siklus berikutnya.
Siklus yang kedua, ketiga dan keempat juga sama tahap-tahapan hanya yang membedakan yaitu mengenai waktu pelaksanaa. Karena hasil dari siklus pertama sudah menunjukkan peningkatan maka untuk siklus-siklus selanjutnya mengunakan cara-cara serta metode yang sama.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    KESIMPULAN
Setelah dilakukan PTK dan berdasarkan hasil yang telh dilakukan di SMP Pundarika Semarang kelas VII SMP Pundarika Semarang Tahun 2012/2013 dari analisis data dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang menarik akan membawa siswa kedalam keindahan dan kesenangan pada pembelajaran dengan menerapkan media pembelaran interaktif dalam pembelajaran agama Buddha. Media pembalajaran intraktif adalah salah satu media yang bisa digunakan dalam hal ini adalah Kompetendi dasar (KD) Candi-Candi Buddhis sangat membantu siswa dalam memahami pembelajaran ini, dan mampu meningkatkan semangat untuk mempelajarinya, dari skilus 1 sampai ke empat.
Data pertama kali di ambil dari hasil ulangan hari pada KD Candi-candi Buddhis yang menunjukkan bahwa, hasilnya sangat minimun tidak bisa melampaui KKM atau tidak lulus KKM. Namun setelah dilaksanakan PTK pada silklus pertama meningkat menjadi 6 orang yang lulus atau sekitr 40% lulus, pada siklus ke dua anak yang lulus adalah 6 orang, pada siklus ketiga semakin bertambah menjadi 12 orang yang lulus, dan yang terakhir mengguakan media Interaktif hasilnya Semua Lulus KKM (100%).
Dengan hasil yang semakin meningkat dalam Kompetensi dasar candi-candi buddhis, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pendidikan agama buddha menggunakan Media Interaktif di SMP Pundarika sekarang berhasil.


B.     SARAN
Dengan adanya keberhasilan perbaikan pembelajaran menggunakan Media Interaktid maka selalu peneliti Menyarankan:
1.      Bagi Guru
·      Guru mampu mengembangkan pembelajaan yang menarik, seperti media Interaktif maupun media yang lainnya.
·      Mampu memenagement waktu dan mampu memahami apa yang diharapkan siswa dengan berbagai pendekatan agar siswa tidak merasakan kebosanan.
2.      Bagi Sekolah
·      Hasil penelitian tindakan kelas ini dijadikan sebagai referensi untuk peningkatan prestasi sekolah pada umumnya dan prestasi siswa pada khususnya.

Posted by Unknown On Selasa, Mei 12, 2015 No comments

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

Blogger news

    Blogger news

    Namo Buddhaya

    Situs Ini adalah situs untuk berbagi pengetahuan dalam bidang pendidikan agama Buddha, 1. Terdapat perangkat Pembelajara (RPP, Silabus, dan Media) 2. Tutorial media 3. How to fix problem dan lain sebagainya
    bagi anda yang berkenan membagi hasil dan karya anda silahkan kirimkan ke Mr.Tri.Suyatno@gmail.com dan Mohon Komentarnya ... :D Thanks Namo Buddhaya

    Blogroll

    About