UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
DENGAN MEDIA INTERAKTIF
DALAM PEMBELAJARAN AGAMA BUDDHA SISWA KELAS VIII SMP PUNDARIKA SEMARANG TAHUN 2012/2013
Diajukan Untuk Memenuhi Salah
Satu Tugas Akhir Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas
Dosen Pengampu: Nur Cahyowati
Oleh :
Nama : Tri
Suyatno
NIM :
1008201052
SEKOLAH
TINGGI AGAMA BUDDHA (STIAB) SMARATUNGGA
AMPEL-BOYOLALI
JAWA
TENGGAH
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Yang
bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Tri Suyatno
NIM : 1008201052
Tempat
Penelitian : SMP Pundarika
Semarang
Pangkat : Mahasiswa
Telah melakukan penelitian dengan
Judul: “Upaya
Meningkatkan Minat Dan Motivasi Belajar Siswa Dengan Media Interaktif Dalam Pembelajaran
Agama Buddha Siswa Kelas Viii
Smp Pundarika Semarang Tahun 2012/2013
Ampel,
20 April 2013
Peneliti
Tri Suyatno
Di Sahkan
Oleh:
C. Nur
Cahyowati
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
DENGAN MEDIA INTERAKTIF
DALAM PEMBELAJARAN AGAMA BUDDHA SISWA KELAS VIII SMP PUNDARIKA SEMARANG TAHUN 2012/2013
HALAMAN JUDUL ..................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................
KATA PENGANTAR ..................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................
DAFTAR TABEL ..................................................................................
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
ABSTRAK/RINGKASAN ......................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................
B. Identifikasi Masalah ...............................................................................
C. Pembatasan Masalah ...............................................................................
D. Rumusan Masalah ...............................................................................
E. Tujuan Penelitian ...............................................................................
F. Manfaat Penelitian ...............................................................................
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian teori ...............................................................................
B. Penelitian yang relevan .............................................................................
C. Kerangka berfikir ...............................................................................
D. Hipotesis tindakan ...............................................................................
BAB
III METODOLODI/METODE/ PROSEDUR PENELITIAN
- Setting Penelitian ...............................................................................
B. Subyek Penelitian ...............................................................................
C. Sumber Data ...............................................................................
D. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data........................................................
E. Validasi Data ...............................................................................
F. Analisis Data ...............................................................................
G. Indikator Kinerja ...............................................................................
H. Prosedur Penelitian ...............................................................................
BAB
IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
BAB
V PENUTUP
- Simpulan ...............................................................................
B. Saran ...............................................................................
PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
- JUDUL PENELITIAN
UPAYA
MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN
AGAMA BUDDHA SISWA KELAS VIII
SMP PUNDARIKA SEMARANG TAHUN 2012/2013
- LATAR BELAKANG MASALAH
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia yang paling dominan adalah melalui proses belajar mengajar. Menurut
Sadiman (1993:6) proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses
komunikasi.Minat dapat
diartikan sebagai suatu perhatian terhadap sesuatau hal tertentu, maka minat
akan menjadi motif yang kuat untuk berhubungan secara lebih aktif dengan
sesuatu yang menarik terhadap minatnya. Minat akan semakin bertambah jika di
salurkan dalam suatu kegiatan. Disini
minat juga dapat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat
juga penting dalam mengambil keputusan.
Menurut
H.C. Witherington yang dikutip Suharsini Arikunto, “Minat adalah
kesadaran seseorang terhadap suatu objek, suatu masalah atau situasi yang
mengandung kaitan dengan dirinya.” (1983 : 100 ). Batasan ini lebih memperjelas pengertian
minat tersebut dalam kaitannya dengan perhatian seseorang. Perhatian adalah
pemilihan suatu perangsang dari sekian banyak perangsang yang dapat menimpa
mekanisme penerimaan seseorang. Orang, masalah atau situasi tertentu adalah
perangsang yang datang pada mekanisme penerima seseorang , karena pada suatu
waktu tertentu hanya satu perangsang yang dapat disadari. Maka dari sekian
banyak perangsang tersebut harus dipilih salah satu. Perangsang ini dipilih
karena disadari bahwa ia mempunyai sangkut paut dengan seseorang itu. Kesadaran
yang menyebabkan timbulnya perhatian itulah yang disebut minat. Berdasarkan
pengertian dimuka maka unsur minat adalah perhatian, rasa senang, harapan dan pengalaman.
Individu yang
memiliki minat tinggi terhadap sesuatu yaitu: adanya perhatian yang besar, memiliki harapan yang tinggi, berorentasi pada keberhasilan,
mempunyai kebanggaan, kesediaan untuk berusaha dan mempunyai pertimbangan yang
positif.
Dengan menumbuhkan
minat dan semangat siswa maka pembelajaran akan menjadi lebih baik dan akan menjadi manarik dengan mempersiapkan apa yang
dibutuhkan dalam pembelajaran. Motivasi dan minat siswa akan menjadi modal
utama untuk menjadi hasil yang maksimal, akan menjadi hasil yang baik dan
seorang guru akan bisa meraih tujuan pembelajaran.
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang
mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari
ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan
faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk
keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia,
imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan
faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang
termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan,
dsb (faktor intrinsik).
Berdasarkan hasil observasi di SMP Pundarika, dan khususnya pada
mata pelajaran pendidikan agama Buddha guru masih jarang menggunakan media
pembelajaran yang berguna untuk memudahkan guru dan peserta didik dalam proses
belajar mengajar di sekolah. Beberapa penyebanya yaitu dalam proses
pembelajaran guru hanya memberikan materi kepada peserta didik dengan ceramah
yang memungkinkan peserta didkk hanya mendengarkan dan mencatat materi yang
disampaikan saja sehingga peserta didik hanya bisa menyerap sedikit materi yang
disampaikan oleh guru. Selain itu dalam penyampaian materi kepada peserta didik,
guru tidak menggunakan atau memanfaatkan media sebagai penunjang dalam
mempermudah penyampaian materi.
Selain dari hal-hal tersebut masih ada hal lain yang
menunjukkan bahwa guru di dalam mengajar bisa dikatakan belum berhasil. Hal ini
teramati pada nilai rata-rata pendidikan Agama Buddha pada nilai semester tahun
lalu. Nilai peserta didik dari 19 peserta didik yang beragama Buddha mempunyai
nilai tertinggi 74 sedangkan nilai terendah 65. Sedangkan rata-rata dari 19 peserta didik adalah 70 Nilai
tersebut bila disamakan dengan nilai KKM belum bisa dikatakan tuntas, karena
standar KKM 76.
Kondisi ini dikarenakan metode pengajaran yang diadopsi
guru masih sering didominasi oleh metode ceramah, walaupun terkadang guru juga
memodifikasi dengan metode-metode yang lain tetapi metode ceramah cenderung
dominan dalam menyampaikan materi pelajaran. gaya belajar pada peserta didik di
SMP Pundarika ini cenderung terfokus
pada gurunya, bila gurunya menyuruh mengerjakan maka si murid bergegas untuk
mengerjakan, tetapi bila gurunya tidak memberikan apa apa maka siswa akan ramai
sendiri bahkan sampai keluar kelas, bila ditanya tentang materi pendidikan agama
Buddha mereka banyak yang tidak tau karena
mereka belajar dengan sistem bila ada tugas, sehingga nilai pelajaran ips
sangat berbeda dengan nilai pelajaran yang lain. guru masih jarang memberikan
tugas – tugas yang menggunakan media media gambar, video dan sebagainya. Hasil nilai
yang dicapai masih belum maksimal dan perlu untuk melakukan pembaharuan.
Maka dari itu di butuhkan dengan menggunakan media yang lebih menarik. Media Interaktif adalah sistem
pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar
mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone. Media
Interaktif adalah semua yang mencakup pemanfaatan komputer dalam menunjang
peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya penggunaan mobile technologies
seperti PDA dan MP3 players. Juga penggunaan teaching materials berbasis web
dan hypermedia, multimedia CD-ROM atau web sites, forum diskusi,
perangkat lunak kolaboratif, e-mail, blogs, wikis, computer aided assessment,
animasi pendidkan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran,
electronic voting systems, dan lain-lain.
Hal tersebut sangat membahayakan peserta didik
khusunya pada mata pelajaran agama Buddha. Apalagi mata pelajaran agama Buddha
dianggap sulit oleh sebagaian besar peserta didik khususnya pada materi jalan
mulia berfaktor delapan. Apabila masalah ini tidak segera diatasi ditakutkan
peserta didik yang beragama Buddha akan mengalami nilai yang semakin merosot.
Untuk itu perlu dilakukan PTK untuk mengetahui sebab yang pasti merosotnya
nilai peserta didik dari tahun ke tahun.
Penyebab lainnya
juga dapat di dasari dari oleh kurangnya sarana prasarana yang menyebabkan
siswa kurang bersemangat dan kurangnya motifasi dari guru. Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu dilakukannya PTK,
sehingga dapat di ketahui masalah dan memecahkan masalah dari siswa sehingga
siswa mampu termotifasi dan mampu mengembangkan potensinya
- RUMUSAN MASALAH
Dari permasalahan di atas, dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
1.
Pemahaman materi peserta didik menurun pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha di SMP Pundarika Semarang.
2.
Motivasi belajar peserta didik menurun pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha di SMP Pundarika Semarang.
3.
Prestasi belajar peserta didik menurun
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha di SMP Pundarika
Semarang.
- BATASAN MASALAH
Dari identifikasi masalah tersebut di atas, perlu adanya
batasan masalah, agar tidak terjadi kerancuan dalam
penelitian dan juga karena keterbatasan waktu dalam penelitian. Masalah yang
dianggap penting dalam penelitian ini terkait dengan masalah Kurangnya Minat dan keatifan siswa pada mata
pelajaran pendidikan agama Buddha khususnya pokok bahasan jalan mulia berfaktor
delapan pada kelas VII semester I di SMP Pundarika
Semarang.
- TUJUAN PENELITIAN
1.
Untuk mengetahui peningkatkan pemahaman
materi pada mata pelajaran pendidikan agama Buddha, kelas VII semester I di SMP Pundarika
Semarang.
2. Untuk
mengetahui peningkatkan motivasi belajar pada pembelajaran pendidikan agama
Buddha, kelas VII semester I di SMP Pundarika
Semarang.
3. Unutk
mengetahui peningkatkan prestasi belajar pada pendidikan agama Buddha, kelas VII semester I di SMP Pundarika
Semarang.
- HIPOTESA TINDAKAN
Bila guru dalam menggunakan
Media
Interaktif dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas VII semester I di SMP Pundarika
Semarang semester I 2012/2013
- MANFAAT PENELITIAN
1.
Secara Teoritis
Dari penelitian
ini, akan ditemukan tingkat efektifitas pembelajaran dengan menggunakan metode media interaktif di dalam meningkatkan motivasi belajar siswa-siswi pada materi
pembelaajaran pendidikan agama Buddha kelas VII semester I di SMP Pundarika
Semarang 2012/2013
2. Secara Praktis
a)
Bagi Peserta
Didik
1. Peserta didik
lebih berperan aktif dalam pembelajaran.
2. Mampu memberikan
alat bantu belajar yang menarik karena bersifat interaktif.
b) Bagi Pendidik
1. Dapat
merencanakan proses pembelajaran yang lebih aktif, efektif dan efisien.
2. Dapat
mengetahui permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran secara langsung
serta untuk mencari solusi dalam memecahkan masalah.
3.
Memperoleh informasi kemajuan dan
keberhasilan peserta didik dalam belajarnya.
c) Bagi Sekolah/ Lembaga
1. Mendapatkan
informasi tentang metode pembelajaran Media Interaktif, yang nantinya
dapat diterapkan di kelas lain dan oleh guru lain.
2.
Dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran pendidikan agama Buddha serta meningkatkan mutu pendidikan
BAB II
KAJIA PUSTAKA
A. KAJIAN
TEORI
1.
Pegertian
Belajar.
Pengertian belajar sangat komplek,
tidak dapat diartikan dengan pasti, sebab pendapat ahli yang satu
dengan ahli yang lainnya dalam memberikan pengertian belajar
berbeda-beda. Hal ini tergantung pada aliran yang dianutnya. Proses
belajar pada hekekatnya adalah komuniksi edukatif yang dapat menimbulkan
hubungan timbal balik antara dua hal atau lebih atau pribadi-pribadi yang
sama, dengan tujuan mengarahkan dirinya pada satu tujuan tertentu yang akan
dicapai. Bebearapa ahli pendidikan dan Psikologis berpendapat:
a)
Menurut
M.
Ngalim Purwanto dalam buku “Psikologi Pendidikan” Belajar adalah suatu
perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola
baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan sikap, kebiasaan, kepandaian
atau suatu pengertian.
b)
Sardiman
dalam "Interaksi dan Motivasi Belajar" berpendapat bahwa belajar itu merupakan perubahan tingkah laku atau
penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.
c)
H. Spears yang dikutip oleh Dewa Ketut
Sukardi mengatakan bahwa belajar itu mencakup berbagai macam perbuatan mulai dari mengamati, membaca,
menurun, mencoba sampai mendengarkan untuk mencapai suatu tujuan.
d)
Slameto mendefinsikan belajar : Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
2.
Pengertian Minat dan Motivasi
Minat dapat diartikan sebagai suatu perhatian terhadap
sesuatau hal tertentu, maka minat akan menjadi motif yang kuat untuk
berhubungan secara lebih aktif dengan sesuatu yang menarik terhadap minatnya.
Minat akan semakin bertambah jika di salurkan dalam suatu kegiatan. Disini minat juga dapat diartikan sebagai kehendak,
keinginan atau kesukaan. Minat
dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam
mengambil keputusan.
Menurut H.C. Witherington yang dikutip Suharsini Arikunto, “Minat
adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, suatu masalah atau situasi
yang mengandung kaitan dengan dirinya.” (1983 : 100 ). Batasan ini lebih
memperjelas pengertian minat tersebut dalam kaitannya dengan perhatian
seseorang. Perhatian adalah pemilihan suatu perangsang dari sekian banyak
perangsang yang dapat menimpa mekanisme penerimaan seseorang. Orang, masalah
atau situasi tertentu adalah perangsang yang datang pada mekanisme penerima
seseorang , karena pada suatu waktu tertentu hanya satu perangsang yang dapat
disadari. Maka dari sekian banyak perangsang tersebut harus dipilih salah satu.
Perangsang ini dipilih karena disadari bahwa ia mempunyai sangkut paut dengan
seseorang itu. Kesadaran yang menyebabkan timbulnya perhatian itulah yang
disebut minat. Berdasarkan pengertian dimuka maka unsur minat adalah perhatian,
rasa senang, harapan dan pengalaman.
Menurut Sardiman
(2007: 73), menyebutkan motif dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan
di dalam subjek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai
suatu tujuan. Bahkan motif dapat dikatakan sebagai suatu kondisi intern
(kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada
saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakan atau mendesak.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk
menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah: (1) nilai, (2) Memberikan hadiah, (3) kompetisi,(4) Memberi
ulangan, (5) Mengetahui hasil, (6) Memberi pujian,
Berdasarkan pengertian diatas maka minat dan motivasi merupakan salah satu
modal untuk melakukan perubahan belajar, mengajak siswa untuk mampu melaksanakan pembelajaran
dengan baik dan bahwa minat dan
motivasi belajar adalah suatu keinginan seseorang
yang kuat untuk melakukan perubahan tingkah laku guna memperoleh ilmu pengetahuan.
Dengan menumbuhkan minat dan semangat siswa maka
pembelajaran akan menjadi lebih baik dan akan menjadi manarik dengan
mempersiapkan apa yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Motivasi dan minat siswa
akan menjadi modal utama untuk menjadi hasil yang maksimal, akan menjadi hasil
yang baik dan seorang guru akan bisa meraih tujuan pembelajaran.
3.
Metode
Media Interaktif
Media Interaktif adalah sistem pendidikan yang
menggunakan aplikasi elektronik
untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer,
maupun komputer standalone. Media Interaktif adalah semua yang mencakup
pemanfaatan komputer dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran,
termasuk di dalamnya penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3
players. Juga penggunaan teaching materials berbasis web dan hypermedia,
multimedia CD-ROM atau web sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif,
e-mail, blogs, wikis, computer aided assessment, animasi pendidkan, simulasi,
permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran, electronic voting systems,
dan lain-lain.
Pembelajaran Media Interaktif biasanya menggunakan system
online dan Offline
yang dapat diakses bersama-sama maupun sendiri. Pembelajaran ini biasanya
menggunakan makromedia flash, director dan masih banyak lainnya.
Kelebihan dari metode ini adalah dapat menghilangkan
titik jenuh pada peserta didik dikarenakan pembelajaran ini menarik dan bisa
diakses dirumah dan tampilan seperti social Media yang berkembang seperti sekarang
ini. Media ini akan membuat siswa tidak jenuh karena tamilannya tidak hanya
satu dan bisa berubah ubah dan terdapat musik dan video daam pembelajaran jadi
tidak akan membuat siswa bosan.
a.
Kelebihan Media Interaktif
1.
Kemampuan
besar sekali untuk menarik perhatian.
2.
Bisa manarik perhatian siswa karena
media ini dilengkapi dengan video, materi, dan Suara backsound.
b. Tujuan pengunaan media Interaktif
kognitif :
1.
Dapat mengembangkan mitra kognitif yang
menyangkut kemampuan mengenal.
2.
Media
ini dapat diberikan video dan dapat digunakan untuk
menunjukan contoh
afektif :
1.
Media
ini dapat mengetahui sikap dan emosi siswa.
·
Untuk tujuan psikomotorik :
1.
Dengan
Media ini siswa mampu menjalakan game, dan video secara ndividu.
2.
Dengan
menggukan media ini siswa mampu mengerjakan soal secara individu.
B. TEMUAN
HASIL PENELITIAN
RELEVAN
Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan pada tanggal 27
April 2013-30 April 2013 oleh peneliti, ditemukan beberapa masalah yang
cukup mencengangkan dalam pembelajaran dilaksanakan oleh guru dan daya tangkap
siswa :
1. Pelaksanaan pendidikan
agama Buddha di
SMP Pundarika Semarang masih belum membentuk
siswa yang aktif dalam belajar.
2. Pelaksanaan
guru yang mengajar masih menggunakan metode ceramah akan membawa kebosanan.
3. Siswa
mengalami kebosanan dengan apa yang dibawakan oleh guru karena hanya metode CBSA.
C.
KERANGKA BERFIKIR
Berdasarkan permasalahan dan pengamatan yang telah
dilaksanakan oleh peneliti maka selaku peneliti akan melaksanakan beberapa
tahap yang akan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengatasi permasalahan yang
terdapat di pembelajaran agama Buddha :
RA ® PL ® RM ® PT ® T1 ® O1 ® R1 ® PU® …
Keterangan:
RA : Refleksi Awal PT: Perencanaan Tindakan R1: Refleksi Pertama
PL :
Pengenalan Lapangan T1: Tindakan
Pertama PU: Perencanaan Ulang
RM: Rumusan Masalah O1: Observasi Pertama … : T2, O2, R2, dst
D. HIPOTESA
DUGAAN SEMENTARA
Berdasarkan dari penelitian yang dilaksanakan oleh
peneliti maka terdapat beberapa dampak dan dugaan sementara yang dapat
disimpulkan oleh peneliti yang telah dilaksanakan di SMP Pundarika Semarang
dapat disimpulkan bahwa :
1.
Penerapan metode
pembelajaran Media Interaktif dapat meningkatkan pemahaman materi
pada mata pelajaran pendidikan agama Buddha, siswa-siswi kelas VII SMP
Pundarika Semarang.
2.
Penerapan metode pembelajaran Media
Interaktif dapat meningkatkan motivasi belajar pada pembelajaran pendidikan
agama Buddha, siswa-siswi siswa-siswi kelas VII SMP
Pundarika Semarang.
3.
Penerapan metode pembelajaran Media
Interaktif dapat meningkatkan prestasi belajar pada pendidikan agama
Buddha, siswa-siswi kelas VII SMP
Pundarika Semarang.
BAB III
HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A.
SETTING PENENELITIAN
Penelitian
bersifat praktis berdasarkan permasalahan real dalam
pembelajaran pendidikan agama Buddha di SMP Pundarika Semarang tahun ajaran 2012/2013. Setting atau lokasi PTK ini adalah
di SMP Pundarika Semarang kelas VII Pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Buddha semester I tahun pelajaran 20013.
B.
SUBJEK PENELITIAN
Subjek pelaku
PTK ini adalah Guru mata pelajaran Pendidikan Agama buddha Sedangkan
Obyeknya adalah peserta didik di SMP Pundarika Semarang, sedangkan obyek penerima PTK
adalah 19 peserta didik di SMP Pundarika Semarang kelas VII tahun pelajaran
2012/2013.
C.
DATA DAN SUMBER DATA
Data nilai berdasarkan
hasil ulangan harian pada materi candi-candi
Buddhis pertemuan ke 6 peserta didik yang beragama
Buddha adalah sebagai berikut:
No
|
Nama
|
Nilai
|
1.
|
Agus Kurniawan
|
70
|
2.
|
Ananda Sushima
|
74
|
3.
|
Andi Punwandi
|
70
|
4.
|
Andik Pratama
|
70
|
5.
|
Andrea Dinata
|
69
|
6.
|
Angga
|
73
|
7.
|
Damar Supanggih
|
72
|
8.
|
Dedi andriana
|
72
|
9.
|
Dian Anggaeni
|
71
|
10.
|
Dwiyono
|
69
|
11.
|
Gabriel gautama
|
69
|
12.
|
Hendi Kurniawan
|
70
|
13.
|
Heni Cahya Nugraha
|
74
|
14.
|
Indah Kurnia
|
74
|
15.
|
Ita Purwanta
|
70
|
16.
|
Mega cahaya kurnia wati
|
73
|
17.
|
Pundarika
|
74
|
18.
|
Susilo
|
73
|
19.
|
Wardiyatni
|
73
|
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai ulangan harian peserta
didik belum tuntas karena belum sesuai dengan standar nilai KKM. Standar KKM
minimal 76, sedangkan nilai tertinggi pada nilai ulangan harian
tersebut adalah 74.
D.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN INSTRUMEN
1. Teknik
wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu, dengan orang lain untuk mengetahui suatu kejadian, kegiatan,
perasaan dan lain-lain. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara
mendalam yakni penelitian mengajukan beberapa pertanyaan secara mendalam yang
berhubungan dengan fokus permasalahan. Dalam literatur lain,
2. Teknik
observasi
Observasi
adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan
mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.
3. Teknik
dokumentasi
Teknik dokumentasi
adalah pengumpulan data dari sumber non instansi yang terdiri dari dokumen dan
rekaman.
4. Pengamatan
Teknik pengamatan adalah pengumulan data
dengan cara mengamati langsung ke lapangan.
5. Test
Teknik tes adalah pengumpulan data dengan cara pemberian soal atau test.
ulangan harian ataupun nilai semseter bahkan samapi nilai tugas-tugas.
E.
VALIDITAS DATA
Data pada penelitian ini yang
diperoleh dengan observasi atau pengamatan, wawancara dan learning log
maka agar data valid divalidasi dengan cara trianggulasi baik waktu, peneliti
maupun teoritis. Sedangkan data yang dipertoleh dengan tes divalidasi dengan
validasi konten atau isi yang merujuk pada Permendiknas No. 22 dan 23 tahun
2007 tentang standar isi dan standar kelulusan.
Data nilai ulangan harian pada
materi Candi-candi buddhis materi sebelum dilakukan penelitian:
No
|
Nama
|
Nilai
|
1.
|
Agus Kurniawan
|
70
|
2.
|
Ananda Sushima
|
74
|
3.
|
Andi Punwandi
|
70
|
4.
|
Andik Pratama
|
70
|
5.
|
Andrea Dinata
|
69
|
6.
|
Angga
|
73
|
7.
|
Damar Supanggih
|
72
|
8.
|
Dedi andriana
|
72
|
9.
|
Dian Anggaeni
|
71
|
10.
|
Dwiyono
|
69
|
11.
|
Gabriel gautama
|
69
|
12.
|
Hendi Kurniawan
|
70
|
13.
|
Heni Cahya Nugraha
|
74
|
14.
|
Indah Kurnia
|
74
|
15.
|
Ita Purwanta
|
70
|
16.
|
Mega cahaya kurnia wati
|
73
|
17.
|
Pundarika
|
74
|
18.
|
Susilo
|
73
|
19.
|
Wardiyatni
|
73
|
Data test sesudah penelitian pada materi yang sama yaitu
dana materi : (Siklus pertama)
No
|
Nama
|
Siklus 1
|
1.
|
Agus Kurniawan
|
72
|
2.
|
Ananda Sushima
|
75
|
3.
|
Andi Punwandi
|
74
|
4.
|
Andik Pratama
|
74
|
5.
|
Andrea Dinata
|
72
|
6.
|
Angga
|
74
|
7.
|
Damar Supanggih
|
75
|
8.
|
Dedi andriana
|
73
|
9.
|
Dian Anggaeni
|
75
|
10.
|
Dwiyono
|
76
|
11.
|
Gabriel gautama
|
73
|
12.
|
Hendi Kurniawan
|
74
|
13.
|
Heni Cahya Nugraha
|
76
|
14.
|
Indah Kurnia
|
75
|
15.
|
Ita Purwanta
|
73
|
16.
|
Mega cahaya kurnia wati
|
76
|
17.
|
Pundarika
|
75
|
18.
|
Susilo
|
74
|
19.
|
Wardiyatni
|
75
|
Dari kedua tabel tersebut dapat
disimpulkan bahwa sebelum penelitian peserta didik yang beragama Buddha dari 19 siswa hanya dua orang yang mencapai KKM. Namun, setelah
dilakukan penelitian pada tahap siklus pertama sudah terlihat sekali
perbedaannya nilai dari semua peserta didik rata-rata naik 2-4 poin.
F.
TEKNIK ANALISA DATA
Analisis data
merupakan proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan. Proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan.
Data yang
dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dianalisis sejak
penelitian dimulai dan dikembangkan selama proses refleksi sampai penelitian
selesai. Data yang telah terkumpul diedit, dipilih dan dikategorikan untuk
menjawab permasalahan penelitian.
G.
INDIKATOR KINERJA
Indikator
keberhasilan penelitian tindakan kelas dengan judul “UPAYA
MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN
AGAMA BUDDHA SISWA KELAS VIII
SMP PUNDARIKA SEMARANG TAHUN 2012/2013” adalah:
1.
Motivasi belajar siswa meningkat
2.
Hasil belajar siswa meningkat dan 100% siswa
sudah mencapai KKM.
H.
PROSEDUR PENELITIAN
PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang
terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting),
observasi (observasing), dan refleksi (reflecting). Secara
keseluruhan, empat tahap tersebut digambarlkan dalam bentuk spiral. Untuk
mengatasi suatu masalah, diperlukan lebih dari satu siklus. Siklus-siklus
tersebut saling terkait dan berkelanjutan. Siklus kedua dilaksanakan bila masih
ada hal-hal yang kurang berhasil dalam siklus pertama. Siklus ketiga,
dilaksanakan karena siklus kedua belum mengatasi masalah, begitu juga
siklus-siklus berikutnya.
Pelaksanaan PTK SMP Pundarika Semarang semester
1 dilakukan di dalam 4 siklus masing-masing siklus dilakuakn di dalam emapt
tahap yaitu tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, tahap pengumpulan data, dan tahap refleksi penjelasaan sebagai
berikut :
Siklus I
·
Tahap
Perencanaan
Penelitian
ini peneliti mulai pada hari Rabu, 1 Meil
2013 di SMP Pundarika Semarang. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti secara kolaborasi
adalah sebagai berikut:
1.
Merancang
pembelajaran dengan penggunaan media Interaktif yang sesuai dengan materi.
2.
Membuat
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
3.
Menyusun Modul untuk Siswa
4.
Menyusun
instrumen observasi
5.
Menyusun
lembar evaluasi
6.
Menyiapkan
lembar refleksi hasil pembelajaran
· Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan
pembelajaran pada siklus I ini pada hari Rabu, 1 Mei
2013 pada pukul 08.00-09.20 diamati oleh Dwiyono
Putranto.
· Tahap Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh Dwiyono. P pada saat peneliti melaksanakan
pembelajaran pada hari Rabu,
1 Mei 2013 aspek yang diamati adalah
aspek motivasi peserta didik untuk belajar, perilaku guru.
· Tahap Refleksi
Refleksi Siklus I peneliti laksanakan pada hari Rabu, 1 Mei 2013 di ruang guru SMP Pundarika
Semarang Dari pengamatan teman sejawat
peneliti mengevaluasi langkah-langkah yang telah ditempuh dan mengevaluasi
data-data Setelah dilakuan siklus pertama
nilai peserta didik meninkat dari 0 orang menjadi 3 peserta didik yang lulus dari KKM
dari 19 peserta didik yang beragama Budha.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Kondisi Awal
Kondisi awal subyek penelitian
menunjukkan data nilai rata-rata kelas adalah 70 dan ketuntasan peserta didik
dihitung dari banyaknya peserta didik yang beragama Buddha 19 adalah 0%, karena rata-rata nilai peserta
didik masih di bawah KKM.
2. Deskripsi Siklus 1
Observasi yang dilakukan dengan
bantuan teman setingkat
pada saat perbaikan pembelajaran dari penyajian 5 butir tentang perilaku siswa yang
diobservasi menunjukkan kemunculan yang bagus yaitu mencapai 74,2% keaktifan siswa dalam mengikuti
perbaikan pembelajaran melalui PTK ini.
Dengan Soal
1.
Jelaskan apa yang dimakasud dengan
candi!
2.
Sebutkan candi-candi Buddha di
indonesia!
3.
Jelaskan apa manfaat dan tujuan dari
candi-candi Buddhis!
4.
Jelaskan mengapa didirikan candi!
5.
Jelaskan tahun pendirian, pembangun,
tujuan dari candi berikut ini!
a.
Candi Borobudur.
b.
Candi Sewu, dan
c.
Candi Mendut.
Data
yang diperolah dari tes setelah melaksanakan diskusi kelompok menunjukkan hasil
dibawah ini:
No
|
Nama
|
Nilai
|
Siklus 1
|
|
1.
|
Agus Kurniawan
|
70
|
72
|
|
2.
|
Ananda Sushima
|
74
|
75
|
|
3.
|
Andi Punwandi
|
70
|
74
|
|
4.
|
Andik Pratama
|
70
|
74
|
|
5.
|
Andrea Dinata
|
69
|
72
|
|
6.
|
Angga
|
73
|
74
|
|
7.
|
Damar Supanggih
|
72
|
75
|
|
8.
|
Dedi andriana
|
72
|
73
|
|
9.
|
Dian Anggaeni
|
71
|
75
|
|
10.
|
Dwiyono
|
69
|
76
|
|
11.
|
Gabriel gautama
|
69
|
73
|
|
12.
|
Hendi Kurniawan
|
70
|
74
|
|
13.
|
Heni Cahya Nugraha
|
74
|
76
|
|
14.
|
Indah Kurnia
|
74
|
75
|
|
15.
|
Ita Purwanta
|
70
|
73
|
|
16.
|
Mega cahaya kurnia wati
|
73
|
76
|
|
17.
|
Pundarika
|
74
|
75
|
|
18.
|
Susilo
|
73
|
74
|
|
19.
|
Wardiyatni
|
73
|
75
|
Adapun tahap-tahap pelaksanaan
siklus pertama mencangkup:
1) Perencanaan Tindakan
Tindakan direncanakan dengan
mempersiapkan materi pembalajaran didukung dengan media sebagai alat peraga,
media disini khususnya media Interaktif.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus satu
dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2013. Satu siklus pelaksanaan tindakan penelitian dengan
waktu 2 X 40
menit.
3) Pengamatan tindakan
Pengamatan pada saat penelitian
berkolaborasi dengan rekan guru,rekan guru mengamati tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh guru peneliti. Sedangkan pengamatan aktifitas siswa yang
merupakan subyek penelitian dilakukan oleh peneliti.
4) Refleksi hasil tindakan
Dari data-data yang sudah diperoleh
baik pengumpulan nilai siswa juga skor prosentase pengamatan terhadap aktifitas
siswa juga aktifitas guru peneliti sudah ada kemajuan dan perlu ditingkatkan
pada siklus berikutnya.
3.
Deskripsi Siklus Ke 2
Observasi
yang dilakukan dengan bantuan teman setingkat pada saat perbaikan pembelajaran dari penyajian 5 butir tentang perilaku siswa yang
diobservasi menunjukkan kemunculan yang bagus yaitu Pada pelaksanaan PTK Siklus ke dua menunjukkan kemunculan yang bagus yaitu mencapai 76 % keaktifan siswa dalam mengikuti
perbaikan pembelajaran melalui PTK ini.
Dengan Soal
1.
Jelaskan apa yang dimakasud dengan
candi!
2.
Sebutkan candi-candi Buddha di
indonesia!
3.
Jelaskan apa manfaat dan tujuan dari
candi-candi Buddhis!
4.
Jelaskan mengapa didirikan candi!
5.
Jelaskan tahun pendirian, pembangun,
tujuan dari candi berikut ini!
a.
Candi Borobudur.
b.
Candi Sewu, dan
c.
Candi Mendut.
Data yang
diperolah dari tes setelah melaksanakan diskusi kelompok menunjukkan hasil
dibawah ini :
No
|
Nama
|
Nilai
|
Siklus 2
|
|
1.
|
Agus Kurniawan
|
70
|
78
|
|
2.
|
Ananda Sushima
|
74
|
78
|
|
3.
|
Andi Punwandi
|
70
|
78
|
|
4.
|
Andik Pratama
|
70
|
78
|
|
5.
|
Andrea Dinata
|
69
|
74
|
|
6.
|
Angga
|
73
|
77
|
|
7.
|
Damar Supanggih
|
72
|
79
|
|
8.
|
Dedi andriana
|
72
|
75
|
|
9.
|
Dian Anggaeni
|
71
|
76
|
|
10.
|
Dwiyono
|
69
|
75
|
|
11.
|
Gabriel gautama
|
69
|
73
|
|
12.
|
Hendi Kurniawan
|
70
|
73
|
|
13.
|
Heni Cahya Nugraha
|
74
|
78
|
|
14.
|
Indah Kurnia
|
74
|
77
|
|
15.
|
Ita Purwanta
|
70
|
78
|
|
16.
|
Mega cahaya kurnia wati
|
73
|
76
|
|
17.
|
Pundarika
|
74
|
75
|
|
18.
|
Susilo
|
73
|
76
|
|
19.
|
Wardiyatni
|
73
|
79
|
Adapun tahap-tahap pelaksanaan
siklus pertama mencangkup:
1. Perencanaan Tindakan
Tindakan direncanakan dengan
mempersiapkan materi pembalajaran didukung dengan media sebagai alat peraga,
media disini khususnya media Interaktif.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus satu
dilaksanakan pada tanggal 17 Juni 2013. Satu siklus pelaksanaan tindakan penelitian dengan
waktu 2 X 40
menit.
3. Pengamatan tindakan
Pengamatan pada saat penelitian
berkolaborasi dengan rekan guru,rekan guru mengamati tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh guru peneliti. Sedangkan pengamatan aktifitas siswa yang
merupakan subyek penelitian dilakukan oleh peneliti.
4. Refleksi hasil tindakan
Dari data-data yang sudah diperoleh
baik pengumpulan nilai siswa juga skor prosentase pengamatan terhadap aktifitas
siswa juga aktifitas guru peneliti sudah ada kemajuan dan perlu ditingkatkan
pada siklus berikutnya.
4.
Deskripsi Siklus Ke 3
Pada siklus
ketiga ini mengalami banyak peningkatan dari peserta rata-rata mencapai 78%. Keaktifan siswa dalam mengikuti
perbaikan pembelajaran melalui PTK ini. Menggunakan butiran soal yang berbeda.
1.
Sebutkan candi-candi Buddhis di
Indonesia.
2.
Apa manfaat dan tujuan dari candi!
3.
Jelaskan tujuan pendirian candi
Borobudur.
Data yang
diperolah dari tes setelah melaksanakan diskusi kelompok menunjukkan hasil
dibawah ini
No
|
Nama
|
Nilai
|
Siklus 3
|
|
1.
|
Agus Kurniawan
|
70
|
75
|
|
2.
|
Ananda Sushima
|
74
|
78
|
|
3.
|
Andi Punwandi
|
70
|
76
|
|
4.
|
Andik Pratama
|
70
|
78
|
|
5.
|
Andrea Dinata
|
69
|
76
|
|
6.
|
Angga
|
73
|
75
|
|
7.
|
Damar Supanggih
|
72
|
77
|
|
8.
|
Dedi andriana
|
72
|
75
|
|
9.
|
Dian Anggaeni
|
71
|
73
|
|
10.
|
Dwiyono
|
69
|
74
|
|
11.
|
Gabriel gautama
|
69
|
75
|
|
12.
|
Hendi Kurniawan
|
70
|
70
|
|
13.
|
Heni Cahya Nugraha
|
74
|
75
|
|
14.
|
Indah Kurnia
|
74
|
74
|
|
15.
|
Ita Purwanta
|
70
|
75
|
|
16.
|
Mega cahaya kurnia wati
|
73
|
75
|
|
17.
|
Pundarika
|
74
|
73
|
|
18.
|
Susilo
|
73
|
74
|
|
19.
|
Wardiyatni
|
73
|
75
|
Adapun tahap-tahap pelaksanaan
siklus pertama mencangkup:
1. Perencanaan Tindakan
Tindakan direncanakan dengan
mempersiapkan materi pembalajaran didukung dengan media sebagai alat peraga,
media disini khususnya media Interaktif.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus satu
dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2013. Satu siklus pelaksanaan tindakan penelitian dengan
waktu 2 X 40
menit.
3. Pengamatan tindakan
Pengamatan pada saat penelitian
berkolaborasi dengan rekan guru,rekan guru mengamati tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh guru peneliti. Sedangkan pengamatan aktifitas siswa yang
merupakan subyek penelitian dilakukan oleh peneliti.
4. Refleksi hasil tindakan
Dari data-data yang sudah diperoleh
baik pengumpulan nilai siswa juga skor prosentase pengamatan terhadap aktifitas
siswa juga aktifitas guru peneliti sudah ada kemajuan dan perlu ditingkatkan
pada siklus berikutnya.
5.
Deskripsi Siklus 4
Pada siklus
ketiga ini mengalami banyak peningkatan dari peserta rata-rata mencapai 79 %. Keaktifan siswa dalam mengikuti
perbaikan pembelajaran melalui PTK ini. Pada siklus terakhir ini menggunakan
media Interaktif dengan di dukung oleh Video, Audio, dan data teks maupun
animasi. Cara ini di lakukan dengan harapan siswa mampu menerima materi dengan
baik. Data yang diperolah dari tes setelah
melaksanakan diskusi kelompok menunjukkan hasil dibawah ini
No
|
Nama
|
Nilai
|
Siklus 3
|
|
1.
|
Agus Kurniawan
|
70
|
79
|
|
2.
|
Ananda Sushima
|
74
|
78
|
|
3.
|
Andi Punwandi
|
70
|
79
|
|
4.
|
Andik Pratama
|
70
|
78
|
|
5.
|
Andrea Dinata
|
69
|
77
|
|
6.
|
Angga
|
73
|
77
|
|
7.
|
Damar Supanggih
|
72
|
78
|
|
8.
|
Dedi andriana
|
72
|
79
|
|
9.
|
Dian Anggaeni
|
71
|
76
|
|
10.
|
Dwiyono
|
69
|
77
|
|
11.
|
Gabriel gautama
|
69
|
78
|
|
12.
|
Hendi Kurniawan
|
70
|
76
|
|
13.
|
Heni Cahya Nugraha
|
74
|
77
|
|
14.
|
Indah Kurnia
|
74
|
79
|
|
15.
|
Ita Purwanta
|
70
|
78
|
|
16.
|
Mega cahaya kurnia wati
|
73
|
78
|
|
17.
|
Pundarika
|
74
|
79
|
|
18.
|
Susilo
|
73
|
80
|
|
19.
|
Wardiyatni
|
73
|
82
|
Adapun tahap-tahap pelaksanaan
siklus pertama mencangkup:
1. Perencanaan Tindakan
Tindakan direncanakan dengan
mempersiapkan materi pembalajaran didukung dengan media sebagai alat peraga,
media disini khususnya media Interaktif.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus satu
dilaksanakan pada tanggal 31 Juni 2013. Satu siklus pelaksanaan tindakan penelitian dengan
waktu 2 X 40
menit.
3. Pengamatan tindakan
Pengamatan pada saat penelitian
berkolaborasi dengan rekan guru,rekan guru mengamati tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh guru peneliti. Sedangkan pengamatan aktifitas siswa yang
merupakan subyek penelitian dilakukan oleh peneliti.
4. Refleksi hasil tindakan
Dari data-data yang sudah diperoleh
baik pengumpulan nilai siswa juga skor prosentase pengamatan terhadap aktifitas
siswa juga aktifitas guru peneliti sudah ada kemajuan dan perlu ditingkatkan
pada siklus berikutnya.
PERSENTASE
PENELITIAN
TINDAK KELAS
No
|
Nama
|
Siklus 1
|
Siklus 2
|
Siklus 3
|
Siklus 4
|
1.
|
Agus Kurniawan
|
72
|
78
|
75
|
79
|
2.
|
Ananda Sushima
|
75
|
78
|
78
|
78
|
3.
|
Andi Punwandi
|
74
|
78
|
76
|
79
|
4.
|
Andik Pratama
|
74
|
78
|
78
|
78
|
5.
|
Andrea Dinata
|
72
|
74
|
76
|
77
|
6.
|
Angga
|
74
|
77
|
75
|
77
|
7.
|
Damar Supanggih
|
75
|
79
|
77
|
78
|
8.
|
Dedi andriana
|
73
|
75
|
75
|
79
|
9.
|
Dian Anggaeni
|
75
|
76
|
73
|
76
|
10.
|
Dwiyono
|
76
|
75
|
74
|
77
|
11.
|
Gabriel gautama
|
73
|
73
|
75
|
78
|
12.
|
Hendi Kurniawan
|
74
|
73
|
70
|
76
|
13.
|
Heni Cahya Nugraha
|
76
|
78
|
75
|
77
|
14.
|
Indah Kurnia
|
75
|
77
|
74
|
79
|
15.
|
Ita Purwanta
|
73
|
78
|
75
|
78
|
16.
|
Mega cahaya kurni
|
76
|
76
|
75
|
78
|
17.
|
Pundarika
|
75
|
75
|
73
|
79
|
18.
|
Susilo
|
74
|
76
|
74
|
80
|
19.
|
Wardiyatni
|
75
|
79
|
75
|
82
|
|
Jumah dan
rata-rata
|
1411
|
1453
|
1423
|
1485
|
|
74,26316
|
76,47368
|
74,89474
|
78,15789
|
B.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Dari tebel
diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: Jumlah nilai rata-rata sebelum
dilakuakn penelitian (jumlah nilai 19 peserta didik: banyaknya peserta didik) yaitu 1411:19 = 74 nilai ini belum mencapai KKM karena untuk pendidikan agama
Buddha KKMnya 75. Setelah dilakukan penelitain dari siklus pertama mengalami
peneingkatan yaitu menjadi 1.453:19
= 76 setelah dilakuakn penelitian
khussunya siklus pertama sudah nampak perbaikan dari nilai sebelumnya yaitu
dari nilai rata-rata peserta didik 76 menjadi 76. Setelah dilakukan penelitain dari siklus kedua mengalami
peneingkatan yaitu menjadi 1.453 : 19
= 76 setelah dilakuakn penelitian
khussunya siklus pertama sudah nampak perbaikan dari nilai sebelumnya yaitu
dari nilai rata-rata peserta didik 76 menjadi 77.
Setelah
dilakukan penelitain dari siklus ketiga mengalami penurunan yaitu menjadi 1423: 19 = 75 setelah dilakuakn penelitian
khussunya siklus pertama sudah nampak perbaikan dari nilai sebelumnya yaitu
dari nilai rata-rata peserta didik 76 menjadi 75 Setelah dilakukan penelitain dari siklus keempat mengalami
peneingkatan yaitu menjadi 1485 : 19
= 78,15 setelah
dilakuakn penelitian khussunya siklus pertama sudah nampak perbaikan dari nilai
sebelumnya yaitu dari nilai rata-rata peserta didik 75,3 menjadi 78,15.
Pada tes
akhir perolehan nilai dibandingkan dengan data awal sebelum perbaikan
pembelajaran ada peningkatan. Data awal peserta didik belum ada yang luus
dari KKM. Namun setelah dilakukan
penelitian sudah terlihat perbaikan nilai siswa semua lulus
dengan nilai yang memuaskan.
Adapun
tahap-tahap pelaksanaan siklus pertama mencangkup:
5. Perencanaan Tindakan
Tindakan direncanakan dengan
mempersiapkan materi pembalajaran didukung dengan media sebagai alat peraga,
media disini khususnya media Interaktif.
6. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus satu
dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2013. Satu siklus pelaksanaan tindakan penelitian dengan
waktu 2 X 40
menit.
7. Pengamatan tindakan
Pengamatan pada saat penelitian
berkolaborasi dengan rekan guru,rekan guru mengamati tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh guru peneliti. Sedangkan pengamatan aktifitas siswa yang
merupakan subyek penelitian dilakukan oleh peneliti.
8. Refleksi hasil tindakan
Dari data-data yang sudah diperoleh
baik pengumpulan nilai siswa juga skor prosentase pengamatan terhadap aktifitas
siswa juga aktifitas guru peneliti sudah ada kemajuan dan perlu ditingkatkan
pada siklus berikutnya.
Siklus yang kedua, ketiga dan
keempat juga sama tahap-tahapan hanya yang membedakan yaitu mengenai waktu
pelaksanaa. Karena hasil dari siklus pertama sudah menunjukkan peningkatan maka
untuk siklus-siklus selanjutnya mengunakan cara-cara serta metode yang sama.
BAB V
KESIMPULAN DAN
SARAN
A. KESIMPULAN
Setelah
dilakukan PTK dan berdasarkan hasil yang telh dilakukan di SMP Pundarika
Semarang kelas VII SMP Pundarika
Semarang Tahun 2012/2013 dari analisis
data dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang menarik akan membawa siswa
kedalam keindahan dan kesenangan pada pembelajaran dengan menerapkan media
pembelaran interaktif dalam pembelajaran agama Buddha. Media pembalajaran
intraktif adalah salah satu media yang bisa digunakan dalam hal ini adalah
Kompetendi dasar (KD) Candi-Candi Buddhis sangat membantu siswa dalam memahami
pembelajaran ini, dan mampu meningkatkan semangat untuk mempelajarinya, dari
skilus 1 sampai ke empat.
Data pertama
kali di ambil dari hasil ulangan hari pada KD Candi-candi Buddhis yang
menunjukkan bahwa, hasilnya sangat minimun tidak bisa melampaui KKM atau tidak
lulus KKM. Namun setelah dilaksanakan PTK pada silklus pertama meningkat
menjadi 6 orang yang lulus atau sekitr 40% lulus, pada siklus ke dua anak yang
lulus adalah 6 orang, pada siklus ketiga semakin bertambah menjadi 12 orang
yang lulus, dan yang terakhir mengguakan media Interaktif hasilnya Semua Lulus
KKM (100%).
Dengan hasil
yang semakin meningkat dalam Kompetensi dasar candi-candi buddhis, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran pendidikan agama buddha menggunakan Media
Interaktif di SMP Pundarika sekarang berhasil.
B. SARAN
Dengan adanya keberhasilan perbaikan pembelajaran
menggunakan Media Interaktid maka selalu peneliti Menyarankan:
1. Bagi Guru
· Guru mampu
mengembangkan pembelajaan yang menarik, seperti media Interaktif maupun media
yang lainnya.
· Mampu
memenagement waktu dan mampu memahami apa yang diharapkan siswa dengan berbagai
pendekatan agar siswa tidak merasakan kebosanan.
2. Bagi Sekolah
· Hasil penelitian tindakan kelas ini
dijadikan sebagai referensi untuk peningkatan prestasi sekolah pada umumnya dan
prestasi siswa pada khususnya.
0 komentar:
Posting Komentar