BUDDHA KASSAPA
Buddha Kassapa adalah Buddha ke 24 dari
tradisi Pali; dan salah satu dari 7 Buddha yang disebutkan dalam
daftar-daftar Pali. Lagi pula ia juga dianggap sebagai Buddha ke 3 di
aeon saat ini (Kappa Bhadda).
Kassapa dilahirkan di Taman Rusa di
Isipatana saat raja Kiki memerintah Varanasi. Beliau adalah putra dari
Brahmadatta dan Dhanavati dan termasuk dalam suku Kassapa. IstriNya
adalah Sunanda dan Vijitasena adalah putraNya. Beliau menjalani
kehidupan berumah tangga selama 2.000 tahun dan hidup dalam
istana-istana yaitu Hamsa, Yasa dan Sirinanda. Selanjutnya Beliau
melepaskan kehidupan duniawi.
IstriNya mempersembahkan nasi susu; dan
Soma memberinya rumput untuk tempat dudukNya tepat sebelum
pencerahanNya. Yana adalah pohon bodhiNya. Beliau menyampaikan kotbah
pertamaNya di Isipatana kepada sekelompok bhikkhu; dan menunjukkan
keajaiban gandaNya di kaki pohon Asana di bagian luar Sundaranagara.
Banyak legenda dihubungkan denganNya; dan cerita tentang percakapan Yakkha Naradeva adalah yang paling menarik. Tissa dan Bharadvaja adalah bhikkhu utamaNya; dan diantara para bhikkhuni Anula dan Uruvela adalah pengikutNya yang paling terkenal. PembantuNya adalah Sabbamitta. Konon wajah keemasan Maha Kacchana disebabkan karena persembahan sebuah batu bata emasnya untuk tempat pemujaan Kassapa.
Banyak legenda dihubungkan denganNya; dan cerita tentang percakapan Yakkha Naradeva adalah yang paling menarik. Tissa dan Bharadvaja adalah bhikkhu utamaNya; dan diantara para bhikkhuni Anula dan Uruvela adalah pengikutNya yang paling terkenal. PembantuNya adalah Sabbamitta. Konon wajah keemasan Maha Kacchana disebabkan karena persembahan sebuah batu bata emasnya untuk tempat pemujaan Kassapa.
Buddha Kassapa hidup selama 20.000 tahun dan meninggal di Taman Setavya di Kashi.
Selama jaman Buddha Kassapa, Bodhisatva hidup sebagai seorang pemuda brahmin dengan nama Jotipala.
Faxian (Fahsien) dan Xuangzang (Huan Tsang) juga menunjukkan keberadaan fisik tempat-tempat pemujaan Kassapa.
Teks-teks Sansekerta Buddhist seperti Divyavadana 333 f.; Mahavastu i. 114 menyebut Kassapa sebagai Kashyapa
BUDDHA VESSABHU
Buddha Vessabhu dalam tradisi Pali dianggap sebagai Buddha ke 21.
Beliau dilahirkan di Anoma. Nama ayahNya adalah Supattita dan ibuNya adalah Yasavati. Beliau dinamakan dengan nama ini karena saat lahir Beliau berteriak seperti seekor sapi jantan. Nama istriNya adalah Suchitta; dan putraNya adalah Suppabuddha.
Beliau dilahirkan di Anoma. Nama ayahNya adalah Supattita dan ibuNya adalah Yasavati. Beliau dinamakan dengan nama ini karena saat lahir Beliau berteriak seperti seekor sapi jantan. Nama istriNya adalah Suchitta; dan putraNya adalah Suppabuddha.
Beliau hidup sebagai perumah tangga
selama 6.000 tahun dan hidup di tiga istana antara lain Ruchi, Suruchi
dan Vaddhana. Beliau melepaskan keduniawian di sebuah tandu emas; dan
melakukan latihan keras hanya selama 6 bulan. Tepat sebelum
pencerahanNya, Beliau menerima nasi susu dari Sirivaddhana. Raja naga
Narinda mempersiapkan tempat dudukNya. Beliau mencapai pencerahan di
bawah pohon Sal. Beliau menyampaikan kotbah pertamaNya kepada putra
saudaraNya yaitu Sona dan Uttara yang menjadi murid utamaNya. Pembantu
utamaNya adalah Upasanta (juga disebut Upasannaka). Diantara para
pendukung priaNya Sotthika dan Rama adalah yang utama dan Gotami dan
Sirima adalah yang utama diantara para pendukung wanitaNya.
Beliau meninggal di Khemarama pada umur 60.000 tahun.
Bodhisatva hidup sebagai Raja Sarabhavati dan mempunyai nama Sudassana selama jaman Buddha Vessabhu.
Catatan: Beliau dipanggil Vishvabhu di Divyavadana 333.
BUDDHA KAKUSANDHA
Buddha Kakusandha dikenal sebagai Buddha ke 22 dalam tradisi Pali.
Beliau dilahirkan di Taman Khema. Nama ayahNya adalah Aggidatta yang menjadi seorang pendeta Brahmin di masa Raja Khemankara di Khemavati. Nama ibuNya adalah Visakha. Nama istriNya adalah Virochamana dan Uttara adalah putraNya.
Beliau dilahirkan di Taman Khema. Nama ayahNya adalah Aggidatta yang menjadi seorang pendeta Brahmin di masa Raja Khemankara di Khemavati. Nama ibuNya adalah Visakha. Nama istriNya adalah Virochamana dan Uttara adalah putraNya.
Beliau melepaskan kehidupan duniawi di
sebuah kereta kuda pada umur 4.000 tahun; dan melakukan latihan keras
selama 8 bulan. Beliau menerima nasi susu dari seorang gadis Brahmin
Vajirindha dari desa Suchirindha tepat sebelum pencapaian pencerahanNya;
dan duduk di tempat duduk rumput yang disediakan oleh Subbhadda. Beliau
mencapai pencerahan di bawah pohon Sirisa; dan menyampaikan kotbah
pertamaNya kepada perkumpulan 84.000 bhikkhu di suatu taman dekat
Makila.
Diantara para bhikkhu Vidhura dan Sanjiva
adalah murid utamaNya; dan diantara para bhikkhuni adalah Sama dan
Champa. Pembantu pribadi utamaNya adalah Buddhija. Diantara para
pendukung pria Acchuta dan Samana adalah yang utama; sedangkan diantara
para pendukung wanita Nanda dan Sunanda adalah pendukung utamaNya.
Acchuta mendirikan sebuah vihara untuk Buddha Kakusandha di tempat sama
dimana Anathapindika belakangan mendirikan Jetavana Arama untuk Buddha
Gotama.
Menurut Samyutta Nikaya (II. 194) gunung Vepulla Rajgir saat itu dinamakan Pachinvamsa; dan rakyat dari daerah Tivara.
Beliau meninggal pada umur 40.000 tahun.
Bodhisatva pada jaman Buddha Kakusandha dilahirkan sebagai raja Khema.
BUDDHA KONAGAMANA
Konagamana adalah Buddha ke 23 dan Buddha ke 2 diantara 5 Buddha yang lahir di Kappa Bhadda.
Lahir di Taman Subhagavati di Sobhavati,
ibukota dari raja Sobha, Beliau adalah putra dari seorang Brahmin
bernama Yannadatta. Uttara adalah ibuNya. IstriNya adalah Ruchigatta dan
Satthavaha adalah putra mereka. Beliau hidup sebagai perumah tangga
selama 3.000 tahun di 3 istana: Tusita, Santusita dan Santuttha.
Selanjutnya Beliau melepaskan kehidupan duniawi dengan menunggang seekor
gajah. Beliau melakukan latihan keras selama 6 tahun. Beliau menerima
nasi susu dari seorang wanita Brahmin Aggisoma; dan rumput untuk tempat
dudukNya dari Tinduka. Pohon pencapaian pencerahanNya adalah Udumbara.
Beliau menyampaikan kotbah pertamaNya di Taman Sudassana Nagara.
Beliau meninggal di Pabbatarama pada umur
30.000 tahun. MuridNya yang utama diantara para bhikkhu adalah Bhiyya
dan Uttara; dan Samudda dan Uttaraa diantara para bhikhuni. Pembantu
utamaNya adalah Sotthiya. Di antara para pengikut pria awam Ugga dan
Somadeva adalah yang populer; sedangkan diantara para pengikut wanita
awam Sivala dan Sama adalah yang terpopuler.
Saat Buddha dilahirkan, kemudian diikuti
dengan hujan emas di seluruh India purba (Jambu dvipa). Maka Buddha
dinamakan Kanakagamana dimana dalam proses waktu menjadi Konagamana.
Selama jamanNya gunung Vepulla di Rajgir dikenal sebagai Vankaka; dan
rakyat di daerah tersebut disebut sebagai Rohitassa.
Bodhisatva dilahirkan sebagai seorang
Khattiya (Chatriya) di Mithila pada saat Buddha Konagamana dan saat itu
namanya adalah Pabbata.
Sumber-sumber berhubungan dengan ilmu
purbakala mendukung keberadaan stupa yang didirikan di tempat kelahiran
Buddha Konagamana dimana Asoka Maha Besar membesarkan ukurannya 2 kali
lipat dan memujanya di masa pemerintahannya ke 20 tahun. (Lihat
Hultszch, Tulisan Asoka p. 165). Faxian (Fahsien) yang mengunjungi India
dari 399-414 Masehi; dan Xuangzang (Huan Tsang) yang tinggal di India
dari 629-645 Masehi juga memberikan petunjuk keberadaan fisik dari
stupa-stupa Konagamana di tempat kelahiranNya.
Teks-teks Sansekerta Buddhis seperti Divyavadana (333 f.); Mahavastu (i. 114) menyebut Konagamana sebagai Kanakamuni.
BUDDHA METTEYA
Metteya adalah Buddha masa depan yang
sangat dinantikan dan belum dilahirkan. Selanjutnya Beliau akan dianggap
sebagai Buddha ke 25 menurut tradisi Pali.
Lebih lanjut lagi, Beliau akan dihitung sebagai Buddha ke 5 dan yang terakhir di aeon sekarang yaitu Kappa Bhadda. Dipercayai bahwa Beliau akan dilahirkan saat kehidupan manusia diperpanjang sampai 84.000 tahun. Tempat kelahiranNya adalah Ketumati di masa pemerintahan Chakkavatti Samkha dimana dia sendiri akan menjadi pengikut Buddha dan melepaskan kehidupan duniawi.
Lebih lanjut lagi, Beliau akan dihitung sebagai Buddha ke 5 dan yang terakhir di aeon sekarang yaitu Kappa Bhadda. Dipercayai bahwa Beliau akan dilahirkan saat kehidupan manusia diperpanjang sampai 84.000 tahun. Tempat kelahiranNya adalah Ketumati di masa pemerintahan Chakkavatti Samkha dimana dia sendiri akan menjadi pengikut Buddha dan melepaskan kehidupan duniawi.
Metteya akan dilahirkan di sebuah
keluarga terpelajar yang terkenal dan namaNya adalah Ajita. Nama sukuNya
juga Metteya. Nama ayahNya adalah Subrahma; dan ibuNya adalah
Brahmawati. Beliau akan menikah dengan Chandamukhi dan akan mempunyai
putra Brahmavaddhana. Beliau akan hidup di empat istana selama 8.000
tahun yaitu Sirivaddha, Vaddhamana, Siddhattha dan Chandaka. Selanjutnya
Beliau akan melepaskan keduniawian setelah melihat 4 tanda.
Yang akan menjadi para pengikutnya yang
luar biasa adalah dua saudaraNya Isidatta dan Purana; Jatimitta dan
Vijaya diantara pengikut pria; dan Suddhana, Sanghaa dan Visakhaa
diantara pengikut wanita. Yang akan menjadi murid-murid utamaNya
diantara para bhikkhu adalah Asoka dan Brahmadeva; dan diantara para
bhikkhuni adalah Paduma dan Sumana. Siha akan menjadi pembantu
pribadiNya. Beliau akan mencapai pencerahan di bawah pohon Naga.
Telah menjadi tradisi bahwa Buddha akan
datang berdiam di dunia Dewa Tusita dengan nama Nath. Beliau sering
digambarkan atau diukir dalam mahkota-mahkota dan permata-permata karena
Beliau belum melepaskan kehidupan duniawi.
Sumber : https://whitelotuzz.wordpress.com/category/riwayat-para-buddha/
0 komentar:
Posting Komentar