BAB
III
METODE
PENELITIAN
A.
OBYEK
PENELITIAN
Obyek penelitian ini adalah siswa
beragama Buddha di SMK Pembangunan Ampel yang terdaftar pada semester dua tahun
pelajaran 2013/2014 sebanyak 12 siswa, terdiri dari jurusan akuntasi dan
rekayasa perangkat lunak (RPL) yang terdiri 12 siswa dengan materi pembelajaran
hukum-hukum universal (niyama).
STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN
MEDIA INTERAKTIF
MATERI HUKUM-HUKUM UNIVERSAL DAPAT MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PENDIDIKAN
AGAMA BUDDHA KELAS X SMK PEMBANGUNAN AMPEL BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Nama : Tri Suyatno
NIM : 1008201052
STIAB
SMARATUNGGA
B.
DESAIN
PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain
penelitian eksperimen. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan
dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur olh peneliti (Nazir,2005:63). Pendekatan yang digunakan dalan
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini menghubungkan dua
variable pada penelitian yang menerangkan sebab akibat dengan cara perlaukan
perlakuan tertentuk kepada kelompok eksperimen. Jenis eksperimen dalam
penelitian ini adalah Pre eksperimental
design (bukan eksperimen sebenarnya) karena masih dipengaruhi variable
luar, dan true eksperimental design
(eksperimen yang sebenarnya).
Terdapat bermacam-macam design
penelitian, baik yang termasuk Pre
Eksperimental maupun True
Eksperimental Design. Penelitian ini menggunakan pre eksperimental design dan desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Pre Test Dan Post
Test Groub Design. Penelitian
ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi dilakukan
sebelum eksperimen disebut pre test
dan observasi sesudah eksperimen disebut Post
test (Sugiyono,2008:75). Design eksperimen yang digunakan adalah sebagai
berikut :
Tabel
3.1
Design penelitian
Pre
test
|
Perlakuan
|
Post
tes
|
O0
|
X
|
O1
|
O0
= nilai pretest (sebelum diberikan perlakuan)
O1
= nilai postest (sesudah diberikan perlakuan)
x =
Perlakuan
Pendekatan yang digunakan yaitu
pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang mendasarkan pada paradigma
struktur fungsional yang memandang komponen-komponen suatu variabel dapat
dikaji secara terpisah-pisah. Kemudian dihubungkan untuk dicari ada atau
tidaknya hubungan variabel tersebut. Dalam penelitian ini, ingin mengetahui
hubungan media pembelajaran interaktif terhadap aktivitas belajar peserta didik
bidang studi pendidikan agama Buddha SMK Pembangunan Ampel Boyolali.
C.
VARIABEL
PENELITIAN
1.
Variabel Peneliitian
Variabel dalam penelitian ini adalah
variabel bebas yaitu multimedia pembelajaran (X) dan variabel terikat yaitu aktivitas belajar hukum
universal (Y). Variable
aktivtas belajar tersebut kemudian diturunkan menjadi suatu kisi-kisi dan
instrument yang terdapat dilampiran.
Instrument penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digukana oleh peneliti dalam negumpulkan data agar pekerjaannya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lebih cermat, lengkap, sistematis sehingga
lebih mudah untuk diolah (Arikunto,2006:160).
a. Variabel
independen (x) multimedia pembelajaran.
Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat) (Sugiyono,2008:39).
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus.
b. Variabel
Dependen (Y) aktivitas belajar
hukum universal
Variabel terikat merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi akibat, merupakan variabel bebas. Variabel
terikat disebut variabel output, kriteria, dan konsekuen.
Variabel bebas (variabel X) pada
penelitian ini adalah multimedia SMK Pembangunan Ampel, sedangkan variabel
terikat (variabel Y) yaitu materi hukum niyama. Aspek yang akan di ukur dalam
penelitian ini adalah tingkat Pemahaman atau keberhasilan siswa.
c. Hubungan
Antar Variabel
Hubungan antar variabel dalam penelitian
ini adalah hubungan asimetris. Moh.Nasir (1983: 423) menegaskan bahwa
hubungan asimetris adalah hubungan antara variabel di mana satu variabel
mempengaruhi variabel lain. Di mana variabel X mempengaruhi variabel Y, model
multimedia interaktif sebagai variabel X sedangkan keberhasilan materi hukum
niyama pendidikan agama Buddha (aktivitas
belajar) sebagai variabel Y.
D.
TEKNIK
PENGUMPULAN DATA
1.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimaksudkan untuk
mengungkapkan fakta mengenai variable yang akan diteliti dengan menggunakan
metode yang tepat dan instrument yang baku. Metode pengumpulan data merupakan
cara atau jalan yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dalam
penelitian (Arikunto,1998:138).
Penelitian ini menggunakan angket
dalam pengumpulan data. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dan responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Tujuan digunakan angket dalam
penelitian ini adalah untuk mengungkap aktivitas belajar siswa baik sebelum dikenai
treatmen maupun sesudahnya (Susilo,2011:39).
2. Prosedur
penusunan instrument
Prosedur penyusunan instrument
dalam penelitian dimulai dengan menyusun: 1). merancang instrument atau membuat
kis-kisi, 2). penulisan
butir soal, 3). penyuntingan instrument, 4). uji coba instrumen, 5). analisa hasil, 6). mengadakan revisi
terhadap item-item yang dirasa kurang baik, dengan mendasarkan diri pada data
yang diperoleh sewaktu di uji coba (Arikunto,2010:136).
3. Jenis
Instrumen
Suharsimi Arikunto (1998:140-141)
menggolongkan angket menjadi tiga jenis yaitu :
a. Berdasarkan
cara menjawab dibedakan menjadi dua aspek yaitu angket terbuka dan tertutup
b. Bedasarkan
dari jawaban dibedakan menjadi dua yaitu angket langsung dan tidak langsung
c. Dipandang
dari bentuknya dibedakan menjadi empat yaitu angket pilihan ganda, isian, check
list, dan rating scale.
Berdasarkan macam-macam angket
diatas dalam penelitian ini menggunakan angket check list, tujuan penggunaan
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas belajar siswa baik
sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
4.
Cara Pemberian Skor
Bentuk cara
penyekoran untuk masing-masing kategori adalah dengan
menggunakan skala angket, dimana skala ini mempunyai lima kategori dengan
sistem penilaian seperti dalam tabel di bawah ini:
Tabel
3.2
Skoring
Butir Item
No
|
Pernyataan
Favorabel
|
Skor
|
1
|
Sangat
Sesuai (SS)
|
5
|
2
|
Sesuai
(S)
|
4
|
3
|
Cukup
Sesuai (CS)
|
3
|
4
|
Tidak
Sesuai (TS)
|
2
|
5
|
Sangat Tidak Sesuai (STS)
|
1
|
Sumber : (Sugiyono,
2010:134)
5. Kisi-Kisi
Instrumen
Instrumen penelitian disusun berdasarkan
kisi-kisi variable penelitian yaitu variable Y yaitu aktivitas belajar siswa.
Dari variable diberikan devinisi operasional, kemudia membentuk indicator yang
akan diukur, dari indicator kemudian dijabarkan menjadi butir-butir penyataan.
Lihat Halaman Berikutnya
KISI-KISI INSTRUMEN
Konsep
|
Aspek
|
Indikator
|
No Item
|
Jumlah Item
|
Aktivitas Belajar
|
Visual
Oral
Listening
|
1. Membaca
Buku referensi atau Bahan Ajar
|
1,2,3,4,5
|
5
|
2. Membaca
Print out Multimedia
|
6,7
|
2
|
||
3. Mengajukan
Pertanyaan
|
8,9
|
2
|
||
4. Menjawab
Pertanyaan
|
10,11
|
2
|
||
5. Mendengarkan
penjelasan guru membantu multimedia
|
12,13,
|
2
|
||
6. Mendergarkan
saat teman presentasi
|
14,16
|
2
|
||
Writing
Drawing
|
7. Membuat
laporan Hasil Kerja LKS
|
17
|
1
|
|
8. Membuat
catatan/rangkuman
|
18
|
1
|
||
9. Mengerjakan
Soal
|
19,20,21,22,
|
4
|
||
10. Menggambar
konsep materi yang diajarkan
|
23,24,25
|
3
|
||
11. Menggambar
konsep materi dalam bentuk diagram/tablet dan sejenisnnya.
|
29
|
1
|
||
Mental
Emotional
|
12. Memcahkan
persoalan
|
30,31
|
2
|
|
13. Menganalisis
persoalana
|
32,33
|
2
|
||
14. Antusias
dalam bertanya
|
34,35,36
|
3
|
||
15. Menjawab
pertanyaan
|
37
|
1
|
||
Media
|
1. Kejelasan
tampilan, animasi, suara, musik, warna, navigasidan Video
2. Keterbacaan teks
3. Latihan soal
|
38,39,40,41
42,43,44,45
46,47
|
10
|
6. Uji
Coba Instrumen
Uji coba instrument untuk menguji apakah
instrument yang digunakan sudah valid serta reliable atau belum. Hasil uji coba
akan dianalisis untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabelitasnya.
Instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel.
a. Validitas
Valid
berarti instrumen yang digunakan dalam penelitian telah dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono,2008:121). Validitas sangat
penting karena tanpa instrumen yang valid, data atau penelitian akan memberikan
kesimpulan yang bias. Tinggi rendahnya validitas
instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
gambaran tentang variabel yang dimaksud (Arikunto, 1998:160).
Jenis
validitas yang digunakan adalah validitas construk (validitas konstrak).
Validitas konstrak berkenaan dengan kualitas psikologi apa yang diukur oleh
sebuah pengujian dan mengevaluasikannya dengan memperlihatkan bahwa konstrak
tertentu yang bisa diterangkan dapat menyebabkan penampilan baru (Nazir,
2005:145). Pengujian validitas konstrak sangat penting, terutama dalam
pengembangan dan evaluasi terhadap skala-skala kepribadian.
Teknik
uji validitas untuk menentukan validitas terhadap item-item dalam angket
digunakan rumus korelasi product moment. Teknik korelasi ini digunakan
untuk mencari hubungan dua variabel yang berbentuk interval atau ratio dan
sumber data dari dua variabel atau lebih adalah sama (Sugiyono, 2008: 212).
Keterangan :
R = Koefisien korelasi item skala angket
N = banyak sampel
X = Jumlah skor skala
Y = Jumlah skor total terkoreksi
(Arikunto, 1998:162).
b. Reliabilitas
Reliabilitas
merupakan ketepatan atau tingkat presisi suatu ukuran atau alat pengukur (Arikunto,1998:170). Suatu alat ukur disebut mempunyai
reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya, jika alat ukur itu mantap atau
stabil, dapat diandalkan dan dapat diramalkan. Reliabilitas lebih menunjuk pada
satu pengertian bahwa suatu alat instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat
dipergunakan sebagai alat pengumpul data.
Secara
garis besar ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas internal dan
reliabilitas eksternal. Untuk menguji reliabilitas eksternal internal ada dua
cara yaitu dengan teknik paralel (double test double trial) dan teknik
ulang (single test double trial). Pembuatan instrumen dalam penelitian
ini dengan menggunakan teknik ulang (single test double trial).
Reliabilitas internal diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali
hasil penelitian.
Terdapat
bebrapa teknik untuk menentukan reliabelitas instrument yaitu: dengan rumus
Spearman Brown, Flanagan, dengan rumus KR.20, dengan K-R 21 dengan rumus Hoyt,
dan dengan rumus Alpha.
Teknik
yang digunakan untuk menentukan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini
adalah dengan rumus Alpha.
Rumus
Alpha:
r
=
Keterangan:
r
=
reliabilitas instrument
k =
banyaknya butir pernyataan
= jumlah varian butir
=
varian total (Arikunto, 1998:193)
Uji
reliabilitas dalam penelitian ini diukur dengan instrumen aktivitas
belajar yang terdiri dari 50 butir pernyataan.
Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas dengan cronbach alpha dengan bantuan software SPSS 15.0 yang menghasilkan
data sebagai berikut:
Tabel 3.3
Reliabilitas Instrumen Aktivitas
Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
|
N of Items
|
.982
|
47
|
Sumber: Keluaran SPSS
Berdasarkan
hasil keluaran pada Tabel 3.3 diperoleh hasil sebesar 0,982, hal ini berarti
bahwa untuk instrumen aktivitas belajar telah
lolos dalam uji reliabilitas karena telah memiliki koefisien alpha cronbach di
atas 0,7.
Berdasarkan
hasil uji instrumen di atas, maka disimpulkan
bahwa instrumen akhir untuk mengumpulkan data penelitian adalah dengan
menggunakan butir-butir pernyataan yang telah lolos uji validitas dan
reliabilitas seperti yang telah dijelaskan di atas. Sehingga, pada penelitian
ini instrumen aktivitas belajar diukur dengan menggunakan 47 butir pernyataan
telah lolos dalam uji validitas dan uji reliabilitas.
7. Jadwal
dan Waktu Pelaksanaan Pengumpulan data
Pelaksanaan
pengumpulan data ini dilaksanakan pada bulan maret sampai bulan juni. Jadwal
penggumpulan data dalam penelitian dapat dilhat dari bagan dibawah ini:
Tabel
3.4
Waktu
pelaksanaan pengumpulan data
No
|
WAKTU
|
KETERANGAN
|
1.
|
19
Mei 2014
|
Meminta
surat izin penelitian kepihak STIAB Smaratungga
|
2.
|
19
Mei 2014
|
Menyerahkan
izin penelitian dan mengajukan izin untuk mengadakan penelitian di SMK
Pembangunan Ampel.
|
3.
|
20
Mei 2014
|
Mendapatkan
surat balasan dari SMK Pembangunan Ampel
|
4.
|
21
Mei 2014
|
Mengadakan
uji coba
angket 1
|
5.
|
26
Mei 2014
|
Mengadakan
uji coba Anget 2
|
6.
|
28
Mei 2014
|
Melakukan
pembelajaran Pendidikan Agama Buddha
|
7.
|
30
Mei 2014
|
Melaksanakan
Post test
|
E.
TEKNIK
PENGAMBILAN SAMPEL
1.
Populasi
Untuk memperoleh data dalam peneltian
ini, maka akan diperlukan obyek penelitian secara keseluruhan yang disebut
dengan populasi. Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian (Sugiyono,2008:215).
Apabila seseorang meneliti semua elemen yang ada di salam penelitian maka
penelitiannya disebut penelitian populasi. Maka populasi dalam penelitian ini
adalah Siwa SMK Pembangunan Ampel agama Buddha kelas X.
Populasi dalam penelitian ini adalah :
1. Siswa
yang masih aktif dan sedang belajar di SMK Pembangunan Ampel Boyolali tahun
Pelajaran 2013/2014
2. Siswa
kelas X SMK Pembangunan Ampel Boyolali tahun pelajaran 2013/2014
3. Siswa
Agama Buddha kelas
X SMK Pembangunan Ampel Boyolali tahun pelajaran 2013/2014
Tabel
3.5
Populasi Penelitian
No
|
Kelas
|
Jumlah
|
1
|
Kelas X (RPL & Akuntansi)
|
12 Siswa
|
Populasi terdiri dari 12 siswa Akuntansi dan RPL
2.
Sample
Sampel adalah sebagian wakil dari
populasi yang akan diteliti (Sugiyono,2008:215).
Bila populasi besar, peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada
pada populasi. Sample yang diambil dari populasi adalah harus benar-benar
mewakili. Adapun sample dalam penelitian ini adalah 12 siswa pendidikan agama
Buddha kelas X SMK pembangunan Ampel.
3.
Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan
sample (Sugiyono,2008:217). Dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sample atau sample bertujuan.
Pengambilan sampel ini bertujuan dilakukan dengan mengambil subyek didasarkan
atas tujuan tertentu, bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah.
F.
TEKNIK
ANALISIS DATA
Metode dan teknik data yang digunakan
untuk menjawab permasalahan
penelitian yang telah dirumuskan, data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan teknik statistic. Analisis data
pada penelitian ini dengan menggunakan analisi nonpramatik. Data yang
dikumpulkan akan dianalisa menggukan analisis uji t-test komperatif dua sample dengan memalui perhitungan komputer menggunakan
software komputer SPSS 15.
a. Pedoman
penskoran untuk masing-masing kategori adalah sebagai berikut :
Tabel 3.6
Tabel Nilai skor Angket
NO
|
Kategori Jawaban
|
Skor
|
1.
|
Baik Sekali
|
5
|
2.
|
Baik
|
4
|
3.
|
Cukup
|
3
|
4.
|
Kurang
|
2
|
5.
|
Kurang Sekai
|
1
|
Langkah
untuk mencari nilai interval prosentase adalah sebagai berikut :
Nilai
prosentase tertinggi : (5:5)
x100% = 100%
Nilai
prosentase terendah : (1:5)
x100% = 20%
Rentang
nilai prosentase : prosentase
tertinggi-Prosentase terendah
100
% - 20% = 80%
Kelas
interval dicari dengan menggunakan rumus sebagai beikut :
Keterangan
:
:
Interval
:
Jarak pengukuran
Tabel 3.7
Skala Interval Prosentase
Aktivitas Belajar
Interval
|
Kriteria
|
85-100%
|
Sangat Aktif
|
69-84%
|
Aktif
|
53-68%
|
Cukup Aktif
|
37-52%
|
Kurang Aktif
|
20-36%
|
Sangat Kurang Aktif
|
b. Teknik
hasil penebaran angket aktivitas belajar siswa
·
Teknik uji t-test
Teknik uji validitas penelitian ini
menggunakan software SPSS 16 For
Windows.
Hipotesis statistic dari analisis uji t sampel berpasangan yang akan di uji
dalam penelitian ini adalah :
Ho:
Ha:
Kriteria pengujian yang akan digunakan
dari hipotesis di atas adalah sebagai berikut :
Ho
= Penggunaan media pembelajaran interaktif tidak berperangaruh terhadap
aktivitas belajar pendidikan agama Buddha Kelas X SMK Pembangunan Ampel
Boyolali
Ha
= Penggunaan media pembelajaran interaktif berperangaruh terhadap aktivitas
belajar pendidikan agama Buddha Kelas X SMK Pembangunan Ampel Boyolali.
c.
Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian
ini terdiri dari indikator peningkatkan aktivitas belajar siswa. Adapun prosentase
dari kedua indikator tersebut adalah aktivitas belajar siswa meningkat jika
secara klasikal minimal 80% siswa aktif belajar.
0 komentar:
Posting Komentar