Jumat, 15 Mei 2015



BAB III
METODE PENELITIAN

A.    OBYEK PENELITIAN
Obyek penelitian ini adalah siswa beragama Buddha di SMK Pembangunan Ampel yang terdaftar pada semester dua tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 12 siswa, terdiri dari jurusan akuntasi dan rekayasa perangkat lunak (RPL) yang terdiri 12 siswa dengan materi pembelajaran hukum-hukum universal (niyama).

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA INTERAKTIF  
MATERI HUKUM-HUKUM UNIVERSAL DAPAT MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA KELAS X SMK PEMBANGUNAN AMPEL BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Nama        : Tri Suyatno
NIM          : 1008201052
STIAB SMARATUNGGA
B.     DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur olh peneliti (Nazir,2005:63). Pendekatan yang digunakan dalan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini menghubungkan dua variable pada penelitian yang menerangkan sebab akibat dengan cara perlaukan perlakuan tertentuk kepada kelompok eksperimen. Jenis eksperimen dalam penelitian ini adalah Pre eksperimental design (bukan eksperimen sebenarnya) karena masih dipengaruhi variable luar, dan true eksperimental design (eksperimen yang sebenarnya).
Terdapat bermacam-macam design penelitian, baik yang termasuk Pre Eksperimental maupun True Eksperimental Design. Penelitian ini menggunakan pre eksperimental design dan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Test Dan Post Test Groub Design. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi dilakukan sebelum eksperimen disebut pre test dan observasi sesudah eksperimen disebut Post test (Sugiyono,2008:75). Design eksperimen yang digunakan adalah sebagai berikut :


Tabel 3.1
Design penelitian
Pre test
Perlakuan
Post tes
O0
X
O1
O0 = nilai pretest (sebelum diberikan perlakuan)
O1 = nilai postest (sesudah diberikan perlakuan)
 x  = Perlakuan
Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang mendasarkan pada paradigma struktur fungsional yang memandang komponen-komponen suatu variabel dapat dikaji secara terpisah-pisah. Kemudian dihubungkan untuk dicari ada atau tidaknya hubungan variabel tersebut. Dalam penelitian ini, ingin mengetahui hubungan media pembelajaran interaktif terhadap aktivitas belajar peserta didik bidang studi pendidikan agama Buddha SMK Pembangunan Ampel Boyolali.
C.    VARIABEL PENELITIAN
1.      Variabel Peneliitian
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu multimedia pembelajaran (X) dan variabel terikat yaitu aktivitas belajar hukum universal (Y). Variable aktivtas belajar tersebut kemudian diturunkan menjadi suatu kisi-kisi dan instrument yang terdapat dilampiran.
Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digukana oleh peneliti dalam negumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lebih cermat, lengkap, sistematis sehingga lebih mudah untuk diolah (Arikunto,2006:160).


a.       Variabel independen (x) multimedia pembelajaran.
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono,2008:39). Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus.
b.      Variabel Dependen (Y) aktivitas belajar hukum universal
Variabel terikat merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat, merupakan variabel bebas. Variabel terikat disebut variabel output, kriteria, dan konsekuen.
Variabel bebas (variabel X) pada penelitian ini adalah multimedia SMK Pembangunan Ampel, sedangkan variabel terikat (variabel Y) yaitu materi hukum niyama. Aspek yang akan di ukur dalam penelitian ini adalah tingkat Pemahaman atau keberhasilan siswa.
c.       Hubungan Antar Variabel
Hubungan antar variabel dalam penelitian ini adalah hubungan asimetris. Moh.Nasir (1983: 423) menegaskan bahwa hubungan asimetris adalah hubungan antara variabel di mana satu variabel mempengaruhi variabel lain. Di mana variabel X mempengaruhi variabel Y, model multimedia interaktif sebagai variabel X sedangkan keberhasilan materi hukum niyama pendidikan agama Buddha (aktivitas belajar) sebagai variabel Y.
D.    TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1.      Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimaksudkan untuk mengungkapkan fakta mengenai variable yang akan diteliti dengan menggunakan metode yang tepat dan instrument yang baku. Metode pengumpulan data merupakan cara atau jalan yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian (Arikunto,1998:138).
Penelitian ini menggunakan angket dalam pengumpulan data. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dan responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Tujuan digunakan angket dalam penelitian ini adalah untuk mengungkap aktivitas belajar siswa baik sebelum dikenai treatmen maupun sesudahnya (Susilo,2011:39).
2.      Prosedur penusunan instrument
Prosedur penyusunan instrument dalam penelitian dimulai dengan menyusun: 1). merancang instrument atau membuat kis-kisi, 2). penulisan butir soal, 3). penyuntingan instrument, 4). uji coba instrumen, 5). analisa hasil, 6). mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik, dengan mendasarkan diri pada data yang diperoleh sewaktu di uji coba (Arikunto,2010:136).
3.      Jenis Instrumen
Suharsimi Arikunto (1998:140-141) menggolongkan angket menjadi tiga jenis yaitu :
a.       Berdasarkan cara menjawab dibedakan menjadi dua aspek yaitu angket terbuka dan tertutup
b.      Bedasarkan dari jawaban dibedakan menjadi dua yaitu angket langsung dan tidak langsung
c.       Dipandang dari bentuknya dibedakan menjadi empat yaitu angket pilihan ganda, isian, check list, dan rating scale.
Berdasarkan macam-macam angket diatas dalam penelitian ini menggunakan angket check list, tujuan penggunaan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas belajar siswa baik sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
4.      Cara Pemberian Skor
Bentuk cara penyekoran untuk masing-masing kategori adalah dengan menggunakan skala angket, dimana skala ini mempunyai lima kategori dengan sistem penilaian seperti dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.2
Skoring Butir Item
No
Pernyataan Favorabel
Skor
1
Sangat Sesuai (SS)
5
2
Sesuai (S)
4
3
Cukup Sesuai (CS)
3
4
Tidak Sesuai (TS)
2
5
Sangat  Tidak Sesuai (STS)
1
Sumber : (Sugiyono, 2010:134)
5.      Kisi-Kisi Instrumen
Instrumen penelitian disusun berdasarkan kisi-kisi variable penelitian yaitu variable Y yaitu aktivitas belajar siswa. Dari variable diberikan devinisi operasional, kemudia membentuk indicator yang akan diukur, dari indicator kemudian dijabarkan menjadi butir-butir penyataan.


Lihat Halaman Berikutnya


KISI-KISI INSTRUMEN
Konsep
Aspek
Indikator
No Item
Jumlah Item












Aktivitas Belajar
Visual
Oral
Listening
1.      Membaca Buku referensi atau Bahan Ajar
1,2,3,4,5
5
2.      Membaca Print out Multimedia
6,7
2
3.      Mengajukan Pertanyaan
8,9
2
4.      Menjawab Pertanyaan
10,11
2
5.      Mendengarkan penjelasan guru membantu multimedia
12,13,
2
6.      Mendergarkan saat teman presentasi
14,16
2
Writing
Drawing
7.      Membuat laporan Hasil Kerja LKS
17
1
8.      Membuat catatan/rangkuman
18
1
9.      Mengerjakan Soal
19,20,21,22,
4
10.  Menggambar konsep materi yang diajarkan
23,24,25
3
11.  Menggambar konsep materi dalam bentuk diagram/tablet dan sejenisnnya.
29
1
Mental
Emotional
12.  Memcahkan persoalan
30,31
2
13.  Menganalisis persoalana
32,33
2
14.  Antusias dalam bertanya
34,35,36
3
15.  Menjawab pertanyaan
37
1
Media
1.      Kejelasan tampilan, animasi, suara, musik, warna, navigasidan Video
2.       Keterbacaan teks
3.       Latihan soal
38,39,40,41
42,43,44,45
46,47
10



6.      Uji Coba Instrumen
Uji coba instrument untuk menguji apakah instrument yang digunakan sudah valid serta reliable atau belum. Hasil uji coba akan dianalisis untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabelitasnya. Instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel.
a.      Validitas
Valid berarti instrumen yang digunakan dalam penelitian telah dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono,2008:121). Validitas sangat penting karena tanpa instrumen yang valid, data atau penelitian akan memberikan kesimpulan yang bias. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud (Arikunto, 1998:160).
Jenis validitas yang digunakan adalah validitas construk (validitas konstrak). Validitas konstrak berkenaan dengan kualitas psikologi apa yang diukur oleh sebuah pengujian dan mengevaluasikannya dengan memperlihatkan bahwa konstrak tertentu yang bisa diterangkan dapat menyebabkan penampilan baru (Nazir, 2005:145). Pengujian validitas konstrak sangat penting, terutama dalam pengembangan dan evaluasi terhadap skala-skala kepribadian.
Teknik uji validitas untuk menentukan validitas terhadap item-item dalam angket digunakan rumus korelasi product moment. Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dua variabel yang berbentuk interval atau ratio dan sumber data dari dua variabel atau lebih adalah sama (Sugiyono, 2008: 212).
Keterangan :
R   = Koefisien korelasi item skala angket
N               = banyak sampel
X               = Jumlah skor skala
Y               = Jumlah skor total terkoreksi (Arikunto, 1998:162).
b.   Reliabilitas
Reliabilitas merupakan ketepatan atau tingkat presisi suatu ukuran atau alat pengukur (Arikunto,1998:170). Suatu alat ukur disebut mempunyai reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya, jika alat ukur itu mantap atau stabil, dapat diandalkan dan dapat diramalkan. Reliabilitas lebih menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu alat instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data.
Secara garis besar ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas internal dan reliabilitas eksternal. Untuk menguji reliabilitas eksternal internal ada dua cara yaitu dengan teknik paralel (double test double trial) dan teknik ulang (single test double trial). Pembuatan instrumen dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik ulang (single test double trial). Reliabilitas internal diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil penelitian. 
Terdapat bebrapa teknik untuk menentukan reliabelitas instrument yaitu: dengan rumus Spearman Brown, Flanagan, dengan rumus KR.20, dengan K-R 21 dengan rumus Hoyt, dan dengan rumus Alpha.
Teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah dengan rumus Alpha.
Rumus Alpha:
r =
Keterangan:
r             = reliabilitas instrument
k                = banyaknya butir pernyataan
           = jumlah varian butir
            = varian total (Arikunto, 1998:193)
Uji reliabilitas dalam penelitian ini diukur dengan instrumen aktivitas belajar  yang terdiri dari 50 butir pernyataan. Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas dengan cronbach alpha dengan bantuan software SPSS 15.0 yang menghasilkan data sebagai berikut:
Tabel 3.3
Reliabilitas Instrumen Aktivitas Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.982
47
Sumber: Keluaran SPSS
Berdasarkan hasil keluaran pada Tabel 3.3 diperoleh hasil sebesar 0,982, hal ini berarti bahwa untuk instrumen aktivitas belajar  telah lolos dalam uji reliabilitas karena telah memiliki koefisien alpha cronbach di atas 0,7.
Berdasarkan hasil uji instrumen di atas, maka disimpulkan  bahwa instrumen akhir untuk mengumpulkan data penelitian adalah dengan menggunakan butir-butir pernyataan yang telah lolos uji validitas dan reliabilitas seperti yang telah dijelaskan di atas. Sehingga, pada penelitian ini instrumen aktivitas belajar diukur dengan menggunakan 47 butir pernyataan telah lolos dalam uji validitas dan uji reliabilitas.
7.      Jadwal dan Waktu Pelaksanaan Pengumpulan data
Pelaksanaan pengumpulan data ini dilaksanakan pada bulan maret sampai bulan juni. Jadwal penggumpulan data dalam penelitian dapat dilhat dari bagan dibawah ini:
Tabel 3.4
Waktu pelaksanaan pengumpulan data
No
WAKTU
KETERANGAN
1.                
19 Mei 2014
Meminta surat izin penelitian kepihak STIAB Smaratungga
2.                
19 Mei 2014
Menyerahkan izin penelitian dan mengajukan izin untuk mengadakan penelitian di SMK Pembangunan Ampel.
3.                
20 Mei 2014
Mendapatkan surat balasan dari SMK Pembangunan Ampel
4.                
21 Mei 2014
Mengadakan uji coba angket 1
5.                
26 Mei 2014
Mengadakan uji coba Anget 2
6.                
28 Mei 2014
Melakukan pembelajaran Pendidikan Agama Buddha
7.                
30 Mei 2014
Melaksanakan Post test



E.     TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
1.      Populasi
Untuk memperoleh data dalam peneltian ini, maka akan diperlukan obyek penelitian secara keseluruhan yang disebut dengan populasi. Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian (Sugiyono,2008:215). Apabila seseorang meneliti semua elemen yang ada di salam penelitian maka penelitiannya disebut penelitian populasi. Maka populasi dalam penelitian ini adalah Siwa SMK Pembangunan Ampel agama Buddha kelas X.
Populasi dalam penelitian ini adalah :
1.      Siswa yang masih aktif dan sedang belajar di SMK Pembangunan Ampel Boyolali tahun Pelajaran 2013/2014
2.      Siswa kelas X SMK Pembangunan Ampel Boyolali tahun pelajaran 2013/2014
3.      Siswa Agama Buddha kelas X SMK Pembangunan Ampel Boyolali tahun pelajaran 2013/2014
Tabel 3.5
Populasi Penelitian
No
Kelas
Jumlah
1
Kelas X (RPL & Akuntansi)
12 Siswa
Populasi terdiri dari 12 siswa Akuntansi dan RPL
2.      Sample
Sampel adalah sebagian wakil dari populasi yang akan diteliti (Sugiyono,2008:215). Bila populasi besar, peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Sample yang diambil dari populasi adalah harus benar-benar mewakili. Adapun sample dalam penelitian ini adalah 12 siswa pendidikan agama Buddha kelas X SMK pembangunan Ampel.
3.      Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sample (Sugiyono,2008:217). Dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sample atau sample bertujuan. Pengambilan sampel ini bertujuan dilakukan dengan mengambil subyek didasarkan atas tujuan tertentu, bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah.
F.     TEKNIK ANALISIS DATA
Metode dan teknik data yang digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan, data yang dikumpulkan dianalisis  menggunakan teknik statistic. Analisis data pada penelitian ini dengan menggunakan analisi nonpramatik. Data yang dikumpulkan akan dianalisa menggukan analisis uji t-test komperatif dua sample dengan memalui perhitungan komputer menggunakan software komputer SPSS 15.
a.       Pedoman penskoran untuk masing-masing kategori adalah sebagai berikut :
Tabel 3.6
Tabel Nilai skor Angket
NO
Kategori Jawaban
Skor
1.       
Baik Sekali
5
2.       
Baik
4
3.       
Cukup
3
4.       
Kurang
2
5.       
Kurang Sekai
1
Langkah untuk mencari nilai interval prosentase adalah sebagai berikut :
Nilai prosentase tertinggi             : (5:5) x100% = 100%
Nilai prosentase terendah             : (1:5) x100% = 20%
Rentang nilai prosentase              : prosentase tertinggi-Prosentase terendah
100 % - 20% = 80%
Kelas interval dicari dengan menggunakan rumus sebagai beikut :
Keterangan :
         : Interval
        : Jarak pengukuran
Tabel 3.7
Skala Interval Prosentase Aktivitas Belajar
Interval
Kriteria
85-100%
Sangat Aktif
69-84%
Aktif
53-68%
Cukup Aktif
37-52%
Kurang Aktif
20-36%
Sangat Kurang Aktif

b.      Teknik hasil penebaran angket aktivitas belajar siswa
·         Teknik uji t-test
Teknik uji validitas penelitian ini menggunakan software SPSS 16 For Windows.
Hipotesis statistic dari analisis uji t sampel berpasangan yang akan di uji dalam penelitian ini adalah :
Ho:
Ha:
Kriteria pengujian yang akan digunakan dari hipotesis di atas adalah sebagai berikut :
Ho = Penggunaan media pembelajaran interaktif tidak berperangaruh terhadap aktivitas belajar pendidikan agama Buddha Kelas X SMK Pembangunan Ampel Boyolali
Ha = Penggunaan media pembelajaran interaktif berperangaruh terhadap aktivitas belajar pendidikan agama Buddha Kelas X SMK Pembangunan Ampel Boyolali.
c.       Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini terdiri dari indikator peningkatkan aktivitas belajar siswa. Adapun prosentase dari kedua indikator tersebut adalah aktivitas belajar siswa meningkat jika secara klasikal minimal 80% siswa aktif belajar.

Posted by Unknown On Jumat, Mei 15, 2015 No comments

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

Blogger news

    Blogger news

    Namo Buddhaya

    Situs Ini adalah situs untuk berbagi pengetahuan dalam bidang pendidikan agama Buddha, 1. Terdapat perangkat Pembelajara (RPP, Silabus, dan Media) 2. Tutorial media 3. How to fix problem dan lain sebagainya
    bagi anda yang berkenan membagi hasil dan karya anda silahkan kirimkan ke Mr.Tri.Suyatno@gmail.com dan Mohon Komentarnya ... :D Thanks Namo Buddhaya

    Blogroll

    About